Kemarin siswa kelas dua belas telah menyelesaikan asesmen minat dan bakat yang diadakan oleh Pusat Asesmen Pendidikan dibawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Asesmen bakat dan minat Pusmendik ini merupakan tes yang berfungsi mengukur kemampuan atau potensi umum seseorang pada bidang-bidang khusus dan minat seseorang berdasarkan ketertarikannya pada suatu jenis kegiatan atau pekerjaan tertentu.
Asesmen Minat dan Bakat bertujuan untuk memprediksi kemampuan seseorang dalam menguasai hal baru pada pekerjaan ataupun program pendidikan selanjutnya. ABM diharapkan dapat membuat arah pengembangan diri secara lebih jelas dan terencana.
Aspek yang diukur dalam asesmen bakat terdiri dari verbal, kuantitatif, penalaran, figural, mekanikal, penggunaan bahasa, dan klerikal, serta dilengkapi dengan asesmen minat.
Pusat Asesmen Pendidikan memberikan kesempatan murid dalam menelusuri bakat dan minatnya melalui layanan ABM.
Asesmen Bakat dan Minat ini dilaksanakan selama dua hari dan menyasar siswa yang ingin mengetahui bakat dan minatnya setelah tamat dari SMA atau SMK nanti.
Sebenarnya semua siswa boleh mengikuti ABM, namun karena kurangnya ketersediaan komputer di laboratorium komputer, seperti yang saya ceritakan sebelumnya, juga karena belum semua orangtua siswa mampu membeli laptop atau menyediakan laptop, maka banyak siswa yang mengundurkan diri dan tidak ikut ABM, padahal ini sangat penting bagi masa depan mereka.
Mengapa Asesmen Bakat Minat sangat penting bagi mereka?