Program baru dari pak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, meluncurkan bulan November ini sebagai Bulan Guru Nasional. Program ini menurut saya sangat bagus, dimana memang bulan November, tepatnya tanggal 25 November ini diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Perayaan HGN 2024 sendiri mengangkat tema "Guru Hebat, Indonesia Kuat." Tema ini diambil sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi dari guru-guru hebat Indonesia dalam memberikan layanan pendidikan untuk anak bangsa, serta menjadikan profesi guru semakin bermartabat, terhormat, dan membanggakan.
"Semoga rangkaian acara Bulan Guru Nasional 2024 ini dapat berjalan dengan baik, dengan lancar, dan kita mencapai cita-cita kita, Guru Hebat, Indonesia Kuat!" seru Pak Mu'ti.
Dalam sambutannya, Pak Mu'ti menyampaikan semangat yang dibawa oleh Kemendikdasmen, yaitu pendidikan bermutu untuk semua. Dengan demikian, peranan guru menjadi sangat penting dalam mendidik generasi muda dan tidak tergantikan oleh teknologi.
Menurutnya, ada tiga persyaratan untuk mewujudkan guru yang profesional dan sejahtera. Pertama adalah sertifikasi guru, kedua adalah peningkatan kompetensi guru yang berkelanjutan, dan yang ketiga, kesejahteraan guru terus ditingkatkan.
Sungguh program bagus menurut saya, namun perlu diingat pak Menteri, ada satu guru sekarang yang perlu dukungan kita untuk menuntaskan kasus yang dialami oleh Ibu Supriyani, seorang guru honorer di SD Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara yang menjadi seorang pesakitan di kursi persidangan atas kasus yang belum tentu dilakukan oleh ibu tersebut.
Baca Juga:Â Di Mana Hati Nurani-mu, Tega Memenjarakan Seorang GuruÂ
Seorang Guru yang seharusnya memiliki harkat dan martabat tinggi di negeri ini karena telah berjasa mengentaskan generasi muda bangsa ini dari buta huruf, harus mendekam dipenjara, walau dilakukan penangguhan tahanan, namun update kasusnya tetap jalan dan telah disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Kasus ini tentunya sudah sampai ke telinga Pak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dan sudah sepatutnya turun tangan menangani masalah ini. Menurut sumber yang saya terima, Pak Menteri akan bertemu langsung dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membahas masalah ini.
Harapan saya dan juga seluruh Guru Indonesia, cukuplah Ibu Supriyani yang jadi korban. Jangan ada lagi korban, karena guru mendisiplinkan anak. Dan secara logika, ibu supriyani tidaklah mungkin tega menganiaya murid sampai segitunya?
Semoga kasus ibu Supriyani ini cepat selesai sehingga ibu Supriyani dapat fokus dalam mendidik anak muridnya, dan semoga Guru tetap semangat dalam mendidik dan menegur anak yang berkelakuan diluar nalar...