Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Panen Karya P5 Smantilas, Stop Perundungan Tampilkan Keberagaman, Wujudkan Profil Pelajar Pancasila

19 Oktober 2024   13:07 Diperbarui: 19 Oktober 2024   13:07 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stand Kelas X Menampilkan Karya Murid. Dokpri

Dokpri
Dokpri

Materi yang sudah didesain sedemikian rupa, sangat membantu murid memahami akibat dari perundungan, terutama lewat media sosial. Juga dengan tugas-tugas yang diberikan, seperti murid saling mewawancarai permasalahan yang terjadi pada seorang remaja. Jenis-jenis perundungan di dunia nyata maupun dunia maya.

Dengan analisis diatas, maka murid diharapkan mampu melakukan penanganan terhadap diri sendiri maupun teman yang menjadi korban perundungan, dan membentuk karakter kuat murid dalam menghadapi perundungan, sehingga memiliki moralitas dan kepemimpinan yang baik di masa depannya.

Pameran Stand Kelas Sebelas. dokpri
Pameran Stand Kelas Sebelas. dokpri
Setelah mengupas tuntas tentang anti perundungan dan mendapatkan bekal yang kuat baik lewat materi maupun tugas-tugas yang diberikan, maka sangat diharapkan terciptanya lingkungan sekolah yang lebih inklusif, aman, dan harmonis, mencakup pengembangan nilai-nilai Pancasila dalam interaksi sehari-hari di sekolah maupun di kehidupan di luar sekolah.

P5 Kearifan Lokal

Di kelas sebelas, P5-nya tentang kearifan lokal dengan target pencapaian project, dimana murid diharapkan berproses melalui pengalaman belajarnya untuk mencapai tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu: Berkebhinekaan Global, Kreatif, dan Mandiri dengan sub elemen dan capaian Kearifan Lokal pada fase F.

Sementara tujuan dari program ini tentunya membantu murid mengenal dan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan lokal Provinsi Sumatera Utara, menumbuhkembangkan rasa bangga dan apresiasi terhadap warisan budaya bangsa.

Makanan Khas Daerah.dokpri
Makanan Khas Daerah.dokpri

Menyadarkan murid akan pentingnya menjaga dan melestarikan nilai-nilai tersebut. Fokus dari P5 ini adalah: Akhlak kepada manusia, menghargai perbedaan identitas (ras, agama, dll) dan menampilkan apresiasinya atas perbedaan dalam bentuk aktivitas. Menggali berbagai warisan budaya terkait seni, kuliner, budaya, fashion, dan lain-lain. Menemukan cara mengenalkannya secara luas, dan mengembangkanna dengan memanfaatkan teknologi di masa depan.

Jadi sesuai dengan tujuan dan harapan dari program diatas, maka murid dipacu dan diajak bekerjasama, berkolaborasi bersama untuk menggali kekayaan budaya, makanan tradisional, pakaian, hingga alat musik, nyanyian tradisional dari Suku Angkola, Suku Batak Toba, Suku Karo, Suku Batak Simalungun, Suku Batak Pakpak, Suku Mandailing, Suku Melayu, Suku Nias, Suku Nias, Suku Aceh, Suku Jawa, dan lain-lain yang ada di Sumatera Utara ini.

Beragamnya suku, jenis makanan, dan adat budaya, menandakan bahwa di Sumatera Utara ini telah terjalin dengan baik toleransi dan hidup berdampingan dengan baik dan teratur. Kekaguman akan hidup berdampingan dan toleransi itu diwujudkan dalam Panen Karya yang dilaksanakan di tanggal 19 Oktober 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun