Di mana berdasarkan beleid itu, pasangan bacapres dan bacawapres harus memenuhi persyaratan perolehan kursi parpol atau gabungan parpol pengusung minimal 20% dari kursi DPR atau 25% dari suara sah nasional. Â
Dengan kepastian Prabowo maju ke gelanggang politik untuk Bacapres, maka sampai sekarang sudah ada tiga kandidat bakal calon presiden dan dua pesaingnya adalah Ganjar Pranowo dan Anies Rasyid Baswedan yang akan memilih siapa yang bakal Bakal Calon Wakil Presiden masing-masing bacapres.
Menarik, karena ada tiga kekuatan partai pendukung yang mencalonkan Bacapres dan sekarang mencari calon yang ideal bagi Bacapres tersebut, yaitu siapa Bacawapres pendamping Prabowo, Ganjar dan Anies?
Menarik untuk membahas siapa nama-nama Bacawapres yang akan mendampingi Bacapres kali ini, karena partai pendukung tentunya tak hanya mengutamakan elektabilitas, namun dalam diri calon yang bakal jadi pendamping cawapres ini juga harus memiliki kekuatan diberbagai bidang yang dibutuhkan, seperti segmen pemilih, latar belakang wilayah pendukung, kapasitas apa yang bisa ditawarkan untuk menang, hingga yang namanya logistic atau persediaan bahan dasar selama kampanye.
Tak dapat dipungkiri, hal terakhir itu, yaitu kemampuan logistic bakal calon wakil presiden juga harus jadi penentu dalam persaingan Pilpres kali ini.
Tentunya masih segar diingatan bagaimana blak-blakannya seorang Sandiaga Uno ketika menghabiskan hartanya hampir sebesar 1 Triliun Rupiah untuk membiayai atau sebagai bahan logistic pemenangan Prabowo Subianto -- Sandiaga Uno di Pilpres 2019 kemarin.
Dan harta kekayaan serta kemampuan logistic yang dia miliki jugalah yang menjadi daya tarik Sandiaga Uno untuk menjadi salah satu bakal calon presiden yang selalu diperebutkan, pun di tahun 2023 ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno juga masuk jadi salah satu bursa calon wakil presiden.
Hal ini diketahui dari hasil survey Litbang Kompas periode 27 Juli sampai 7 Agustus 2023, menempatkan Sandiaga Uno diurutan kedua tren keterpilihan tokoh yang layak menjadi calon wakil presiden setelah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Di urutan ketiga ada nama Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir yang tentunya semakin memperkaya nama-nama bakal calon wakil presiden.
Selain semakin memperkaya pilihan, juga ini jadi dilema karena seperti kita ketahui, Golkar sangat berharap akan ketua partai mereka yang juga menteri dalam kabinet Jokowi, Airlangga Hartarto dipilih oleh Prabowo menjadi wakilnya untuk maju.