Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Banyak Kabel Utilitas di Medan, Butuh Penanganan demi Keselamatan

7 Agustus 2023   20:52 Diperbarui: 12 Agustus 2023   22:52 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan parahnya lagi, pembangunan tiang-tiang dan juga pemasangan kabel ini terkadang tanpa se-ijin yang punya rumah atau yang halaman depan rumahnya dibangun tiang-tiang seperti tiang listrik, namun gunanya untuk kabel-kabel utilitas tadi.

Sekitaran bulan Februari kemarin, saya terkejut karena ada orang yang manjat-manjat di depan rumah kami, yang ternyata orang-orang yang memasang kabel jaringan internet dari provider lain, ketika saya keluar dan menanyakan kenapa kalian manjat-manjat?

Dengan santainya mereka mengatakan memasang kabel jaringan internet dari provider X dan beberapa hari lagi, sudah ada yang memasang tiang kabel.

Tanpa permisi, mereka langsung menyemen penyangga tiang seperti tiang listrik itu dan ketika saya tanya, kenapa pasang tiang di sini? Mereka menyodorkan surat izin dari Pemko Medan yang ditandatangani Lurah tempat kami tinggal.

Artinya, pembuatan tiang itu sudah legal dan disetujui oleh pemerintah setempat, lalu kami mau bilang apa?

Dirugikan? Sangat dirugikan, apalagi setahu saya, dulu tiang listrik pertama kali depan rumah kami itu adalah pembelian dari orangtua kami yang pertama kali membangun rumah di situ. Lantas mengapa tiang semakin bertambah dan bertambah tanpa ada ganti rugi?

Tiang listrik pertama itu jadinya miring, karena tidak kuat lagi menahan beban kabel setelah di depan rumah kami membangun perumahan dan tiangnya dibangun atau didirikan persis di samping tiang listrik pertama itu.

Sekarang sudah muncul empat tiang didepan rumah kami, entah kepada siapa mereka minta izin, entahlah, mungkin karena bermodalkan surat sakti dari Lurah itu maka bangunan tiang itu bebas saja bukan?

Ketika mereka bekerja di lapangan memanjat dan menarik-narik kabel, saya pernah menegur mereka, "Adakah izin mendirikan tiang ini bang?" ujar saya.

"Ini bang ada surat izin dari Lurah", sambil menunjukkan surat yang sudah dilaminating, namun sudah agak kucek karena mungkin banyaknya yang complain dengan pemasangan tiang itu.

Terbersit rasa kasihan, karena mereka hanyalah pekerja lapangan yang disuruh atau digaji oleh vendor ataupun mandor mereka, mereka tidak tau apa-apa hanya disuruh bekerja dengan gaji minim, sementara mereka harus menghadapi hujatan, makian, bahkan pungli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun