Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Singkirkan Kroasia, Persembahan Jogo Bonito untuk Pele

9 Desember 2022   14:47 Diperbarui: 9 Desember 2022   14:59 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dukungan Pemain Brazil untuk Kesembuhan Pele. sumber:www.batam.tribunnews.com

Siapa tak kenal Pele? Pemain legendaris Jogo Bonito yang mempersembahkan tiga gelar bagi negaranya Brazil, kini dikabarkan sedang bertarung menghadapi sakit kanker usus besar di salah satu rumah sakit di Brazil.

Menurut situs berita web ACESSA.com melaporkan bahwa sekitar pukul 1 siang pada tanggal 4 Desember 2022, para penggemar membentuk lingkaran, menyalakan lilin, berpegangan tangan, dan berdoa Bapa Kami dan Salam Maria, diikuti dengan tepuk tangan meriah untuk mendoakan Edson Arantes do Nascimento, lebih dikenal sebagai Pel, telah dirawat di rumah sakit sejak 29 November di Rumah Sakit Albert Einstein di sisi selatan Sao Paulo, agar memperoleh kesembuhan.

Pemain sensasional yang telah mencetak total 77 gol dari 95 laga yang dimainkan selama mengenakan jersey kuning kebanggaan Selecao, Pele adalah raja gol untuk Timnas Brazil sepanjang masa yang belum terpatahkan sampai saat ini.

Pria berumur 82 tahun ini walau sedang mengalami sakit, namun tak patah semangat untuk terus mendukung Selecao dalam perjalanannya untuk merengkuh gelar ke-enam mereka di perhelatan akbar Piala Dunia 2022 yang diselenggarakan di Qatar.

Bahkan, kala Neymar dan kawan-kawan merontokkan permainan Taeguk Warrior, Korea Selatan dengan skor fantastis 4-1 dimana gol-gol kemenangan Brazil dibuat oleh Vinicius Junior di menit ke-7, Penalty Neymar di menit ke-13, serta gol-gol dari Richarlison menit ke-29 plus Lucas Paqueta menit ke-36 hempaskan tim Asia yang tersisa di babak 16 besar, dikabarkan Pele dalam kondisi sadar menyaksikan Neymar dan kawan-kawan dari layar televisi rumah sakit.

Opa Pele sepertinya memang masih diberi umur panjang menyaksikan Tim Samba asuhan Adenor Leonardo Bacchi yang kerap disapa Tite untuk melenggang ke semifinal hingga dapat merengkuh gelar juara keenam kalinya. Semoga saja...

Tarian Samba melenggang ke babak 8 besar bersua dengan Kroasia yang akan dimentaskan di Education City Stadium, Ar Rayyan, Qatar pada pukul 22.00 WIB untuk memperebutkan tiket semifinal dari kedua tim.

Lantas siapakah pemenang laga krusial ini? Apakah Brazil atau Kroasia, sang kuda hitam Piala Dunia?

Dari penerawangang saya, maka pemenang laga ini adalah tetap Brazil, karena tarian Samba yang diperagakan oleh pasukan Tite ini adalah bukan sembarang tarian, namun tarian Samba yang komplet di setiap lini.

Melihat kualitas dan juga pamer pemain yang dibawa oleh Tite, maka saya teringat akan skuad Brazil kala merengkuh Piala Dunia tahun 1994 dan 2002 yang mana waktu itu skuad Samba Brazil sangat kuat dibelakang, tangguh di tengah dan tajam di depan.

Senjata-senjata yang dimainkan Tite adalah pemain-pemain pilihan yang juga jadi pilar penting diklubnya masing-masing.

Pemain-pemain internasional Jogo Bonito ini mampu memainkan permainan indah dan juga jago menjaga tempo dan permainan sehingga tak jarang pemain lawan kewalahan karena ikut tempo cepat tarian Samba dan seketika itulah para Jogo Bonito Brazil menikam dengan gol-gol cepat mereka.

Ingat dengan gol pertama Brazil kontra Korea Selatan? Ya, gol yang dilesakkan penyerang yang merumput di Real Madrid, Vinicius Jr di menit ke-7 tak lepas dari penempatan posisi yang baik yang tidak ikut merengsek ke gawang, namun menunggu bola disekitar gawang Korsel dan Bomm.. tendangan keras usai menahan bola masuk ke gawang Korea Selatan.

Permainan cepat nan terbuka milik Neymar dan kawan-kawan akan sangat sulit dihentikan oleh Kroasia jika bermain terbuka dan menyerang. Salah sedikit saja, maka akan jadi petaka bagi pertahanan tim dari negeri Balkan itu. Kroasia harus belajar dari kekalahan Serbia di babak penyisihan Grup kala bersua dengan Brazil.  

Serbia adalah tim pertama yang merasakan bagaimana permainan Jogo Bonito alias permainan indah nan menari-nari di lapangan milik Casemiro dan kawan-kawan dengan kekalahan 0-2, dimana Richarlison memborong dua gol milik Brazil dan salah satu gol penyerang Tottenham Hotspur berpeluang menjadi gol terbaik sepanjang turnamen, karena dicetak dengan cara melakukan gerakan akrobatik sambil menjatuhkan diri dan bersarang di gawang Vanja Milinkovic.

Kroasia Bisa Menang Asalkan

Namun bukan Kroasia namanya jika pasukan Vatreni alias si Blazer yang kini diasuh oleh Zlatko Dalic akan menyerah begitu saja saat menghadapi tim Sambra Brazil.

Semangat militant dan Spartan ala pasukan Kroasia saat terjadinya perang saudara medio 1991 sampai 1995 masih membekas dalam diri para pemain yang dikomandoi oleh jenderal lapangan tengah semisal Luka Modric, Ivan Perisic, Marcelo Brozovic, dan Dejan Lovren.

Belum lagi ada nama-nama anyar yang masuk skuad di Piala Dunia 2022 kali ini semisal Mario Pasalic, Josko Gvardiol, Borna Sosa, dan Lovro Majer yang tentunya menambah daya gedor tim berjersey papan catur ini untuk menghadapi tarian Samba Brazil.

Perang antar bintang dan perang antar lini akan tersaji dengan apik dan penuh dengan epic atau sarat taktik dan strategi untuk meraih kemenangan. Perang lini tengah itulah tepatnya menggambarkan bagaimana serunya nanti pertandingan antara Kroasia versus Brazil.

Ya lini tengah Brazil akan menghadapi lini tengah Kroasia yang selama ini dianggap terbaik karena memiliki gelandang-gelandang yang elegan dan genius serta mampu mengendalikan permainan Kroasia. Ketergantungan akan Luca Modric akan dicoba oleh pasukan Tite yang juga memiliki gelandang-gelandang tangguh nan sangat dan jago memainkan tempo pertandingan.

Luca Modric versus Casemiro tepatnya, dua pemain yang pernah bahu membahu di El Real ini akan kembali jadi rival di lini tengah masing-masing. Namun, umur Modric yang sudah memasuki usia 37 tahun bakal keteteran menghadapi Casemiro yang masih berusia 30 tahun dan memasuki usia emas dengan fisik tangguh.

Belum lagi Fabinho yang jadi 'tukang pukul'-nya lini tengah Brazil untuk menyerobot bola dari kaki-kaki pemain Kroasia. Jika Casemiro diplot Tite jadi 'tukang angkut air' atau penjelajah dan pemberi umpan? Maka Fabinho akan jadi tukang jegal dan Lucas Paqueta jadi penyerang bayangan yang akan bisa menjadi pembeda skor dari lini kedua.

Akan riskan jika Kroasia masih mengandalkan Luca Modric jadi jangkar atau playmaker, karena otomatis pergerakannya akan selalu dibayangi oleh Casemiro atau Fred, maka sebaiknya pemain yang bermain di klub Chelsea, Mateo Kovacic harus dapat menggantikan peran Modric dan lebih mampu bekerja keras untuk meredam permainan lini tengah dan depan Samba Brazil.

Kroasia tidak boleh bermain terbuka, namun harus mampu disiplin menjaga pemain-pemain Brazil, akan sangat berguna untuk meredam permainan Tarian Samba Brazil dengan membuat zona marking seperti yang dipertontonkan Maroko kala mengkandaskan La Furia Roha, Spanyol.

Namun apapun ceritanya, mengapa saya lebih menjagokan Brazil?

Karena pastinya pemain-pemain Kroasia sudah kelelahan dengan apa yang mereka raih dari Jepang. Ya, jangan lupakan bagaimana terkurasnya stamina pemain-pemain Kroasia kala harus memulangkan Samurai Biru Jepang dari babak 16 besar.

Ivan Perisic dan kawan-kawan dibuat ketar-ketir dan dipaksa bermain selama 120 menit ditambah adu penalty demi memulangkan negara Asia tersebut ke Tokyo. Nah, faktor stamina inilah yang bakal membuat Kroasia bakal kalah dari Brazil yang tentunya akan memaksa Modric dan kawan-kawan bermain dalam tempo cepat dan menguras tenaga mereka...

Itulah faktor yang membuat Kroasia akan gulung tikar dari Qatar 2022 kala bersua dengan Tarian Samba ala Tite..skornya bisa 4-2 untuk kemenangan Brazil...

Begitulah kira-kira..dan kemenangan ini akan dipersembahkan khusus untuk Pele yang sedang melawan penyakit yang dia derita dan juga pastinya tak akan melewatkan pertandingan besar ini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun