Pilihlah sekolah yang tidak terlalu banyak memberikan PR (pekerjaan rumah). Dan jangan sekali kali anak-anak di bawah 12 tahun dikirim ke Asrama termasuk pesantren sekalipun. Bila Anda lakukan ini, Anda menghancurkan masa depan mereka.
Anak perempuan masih mudah depresi menghadapi lingkungannya, dan saat ini terjadi ia harus mendapat pelukan dari orang tuanya, karena ternyata pelukan lebih efektif ketimbang obat-obat antidepresi.
Ini terlihat pada anak-anak yang mengalami depresi dan diberikan obat antidepresan, ternyata mereka memiliki kecenderungan untuk kembali depresi. Hal berbeda terjadi pada anak yang didampingi orangtuanya untuk melalui periode depresi.
Bahkan hanya dengan pelukan hangat dari kedua orangtuanya, anak yang mengalami depresi bisa lebih percaya diri untuk menyelesaikan masalah dalam hidupnya.
Bagi orangtua yang masih muda, belajar dari pengalaman adalah guru terbaik. Mempunyai anak, khususnya anak perempuan beranjak remaja bukanlah hal mudah. Mereka mengalami perubahan hormonal, umumnya memengaruhi ayunan perangai dan perilaku mereka.
Anak perempuan punya kepelikan tersendiri: mulai menstruasi. Tak sedikit orangtua yang bingung menghadapinya, sehingga anak-anak dibiarkan tanpa penjelasan memadai tentang tubuhnya sendiri.
Untuk itu, peran Ibu sangat vital untuk menjelaskan perihal atau ihwal menstruasi dan masa puber dan semestinya menstruasi itu tak menjadi hal tabu untuk dijelaskan, agar anak lebih mengerti.
Setelah anak perempuan beranjak dewasa mengerti akan dirinya dan menstruasi yang dialaminya serta pengaruh dan akibatnya, maka mereka juga dapat menjaga diri dan setidaknya mengerti akan hal-hal yang mengakibatkan kerugian besar dalam dirinya demi masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H