Nah, disinilah peran ibu dalam mendidik anak tentang masalah menstruasi atau masalah pubertas pada anak perempuan.
Saya sering melihat ibunya anak-anak (karena saya memiliki anak perempuan), menasehati dan disinilah memang anak perempuan sering diajarkan untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah sederhana namun penting sebagai bekal masa depannya. Misalnya urusan dapur, mencuci (pakai mesin cuci), mengiris bawang, diajari memasak dengan penuh canda dan ibunya saya dengar menasehati, "anak perempuan itu harus bisa ini, itu, apalagi anak paling besar, harus bisa begini-begitu, dan seterusnya".
Saya sering mendengar ibunya mengingatkan, "Kamu itu sudah mau anak gadis loh, cara duduk, cara berpakaian, cara merawat anggota tubuh", diajarkan dengan baik oleh ibunya.
Bahkan beberapa kali ibunya sering saya dengar menasehati kalau lagi datang bulan, haid atau menstruasi, pakai pembalut dan pembalutnya itu dibungkus pakai plastik dan dibuang ke tempat sampah di depan rumah yang akan diangkut oleh tukang sampah, bukannya dibuang ke saluran air.
Ibunya juga selalu mengajarkan agar pakaian dalam bekas menstruasi harus langsung dicuci kala anak perempuan mandi.
Begitulah nasehat sederhana ibunya kepada anak perempuan yang akan beranjak dewasa. Kalau ke sekolah jikalau menstruasi harus pakai pembalut dan ibunya menyediakan pembalut cadangan di tasnya, manatau pembalut yang dia pakai bocor karena tidak cukup kuat menyerap darah yang keluar.
Ketika menstruasi, memang jiwa, watak dan emosi wanita atau anak perempuan tidak dapat ditebak. Saya sering melihat tiba-tiba ibunya atau anak perempuan uring-uringan, tidak mood, dan sebagainya, memang pengaruh menstruasi seperti itu ya?
Nah, ketika hal-hal seperti itu terjadi pada anak di usia 12,13 hingga 14 tahun? Siapakah yang menjadi tumpuan ataupun tempat mereka curhat ketika masa menstruasi, ketika jiwa dan mood serta emosi mereka meningkat tak karuan?
Ibu atau ayah. Namun karena anak perempuan segan kepada ayahnya, maka peran Ibu sangat sentral dalam masalah menstruasi anak.
Saya membaca penelitian dan riset yang dilakukan oleh University of Bologna, Italia yang menyarankan ibu memberikan pelukan kepada anak perempuan yang sedang mengalami menstruasi, karena masa menstruasi ini anak perempuan sering mengalami masalah dan depresi. Bisa saja hal kecil menjadi hal besar yang harus dipikirkan ketika mengalami masa menstruasi. Contoh kecil, PR atau Pekerjaan Rumah yang diberikan guru, bisa tidak dikerjakan karena mood atau dia mengalami gangguan akibat masa menstruasi ini.
Menurut hasil riset bahwa anak perempuan di bawah usia 12 tahun gelombang otaknya harus dominan gelombang Alpha. Mereka harus lebih banyak bermain, bergembira, dan belajar dengan cara yang menyenangkan serta sering mendapat pelukan dari orang tuanya.