Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Omicron Terdeteksi di Indonesia, Terapkan Strategi Berlapis Waspadai Penularan

17 Desember 2021   16:09 Diperbarui: 17 Desember 2021   16:14 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benar saja, tanggal 15 Desember 2021 untuk pertama kalinya terdeteksi terinfeksi varian Omicron. Varian ini didapati menyerang seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

Pada konferensi pers di hari Kamis 16 Desember 2021, Budi Gunadi, Menkes menyebut pasien pertama yang terjangkit varian Omikron tersebut merupakan salah seorang petugas kebersihan di pusat karantina Wisma Atlet. Ia mengatakan temuan ini ditemukan setelah melakukan proses uji secara khusus pada sampel hasil.

Pada mulanya N bersama dua orang lain yang juga merupakan petugas kebersihan melakukan tes RT-PCR pada tanggal 8 Desember lalu. Ketiga sampel tersebut kemudian diuji di Kemenkes dan mendapatkan hasil salah satunya merupakan varian Omikron yang berasal dari sampel pasien.

Himbauan Presiden Menghadapi Omicron

Usai temuan kasus ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga langsung bereaksi. Istana Negara menyiapkan arahan yang disiarkan langsung lewat tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/12/2021) sore.

Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik dan memberikan arahan terkait upaya pencegahan penyebaran varian Omicron Indonesia.

Ada beberapa arahan dari Presiden Jokowi yang wajib kita simak dan patuhi, pertama bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar Varian Omicron tidak meluas di tanah air. Jangan sampai terjadi penularan lokal. Kita harus berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik, kita pertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah, tingkat penularan kita awasi agar bertahan di bawah satu, jangan sampai itu melonjak lagi.

Kedua, waspada adalah hal yang paling penting, tapi jangan perkembangan ini membuat kita panik. Sejauh ini Varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien-pasien yang sudah mendapatkan vaksin.

Ketiga, Presiden sangat mengharapkan agar seluruh warga negara Indonesia yang berumur 12 tahun ke atas agar mau divaksin, pun anak-anak agar tidak takut untuk menerima vaksin. Secara khusus Presiden meminta semua warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin.

Keempat, meski situasi di dalam negeri sudah mendekati normal, Saudara-saudara semuanya jangan kendur menerapkan protokol kesehatan, tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Bahkan sekarang tidak hanya 3M, 5M bahkan 6M harus diterapkan agar penyebaran Omicron tidak mendapatkan tempat. Tidak cukup Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas, tapi juga harus dibarengi dengan Menjaga Pola Makan dan Menjaga Jarak Saat Makan di sekolah ataupun di kerumunan.

Kelima, Presiden Jokowi juga menghimbau agar pemerintah daerah melakukan testing dan tracing kontak erat digencarkan lagi, ditingkatkan lagi. Beliau berharap saat libur Nataru ini Pemerintah Daerah ketat lagi melakukan PPKM, memantau para pendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun