Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Angkot atau Pilih Bus Trans Metro Pasca Tragedi Angkot Versus Kereta Api di Medan

10 Desember 2021   09:46 Diperbarui: 10 Desember 2021   10:06 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trans Metro Deli adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) yang mulai beroperasi pada tanggal 22 November 2020 di Kota Medan, Sumatera Utara. Layanan Bus Rapid Transit ini diciptakan untuk memudahkan mobilitas warga Medan agar mau menggunakan transportasi publik. Tarif yang diberlakukan gratis sampai batas waktu yang tidak ditentukan (sumber: wikipedia.org).

Masyarakat menunggu kedatangan Bus Trans Metro Deli. sumber:tribunnews.com
Masyarakat menunggu kedatangan Bus Trans Metro Deli. sumber:tribunnews.com

Trans Metro Deli diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu 8 November 2020.

Dengan program buy the Servis, dimana Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat membuat suatu program subsidi bagi angkutan massal perkotaan, di mana terjadi gap antara daya beli masyarakat dengan cost yang dikeluarkan operator, selisihnya dibayar pemerintah sampai suatu waktu tertentu daerah tersebut sudah mampu diberlakukan komersil, dengan tujuannya untuk melayani masyarakat dalam hal transportasi publik berbasis pada segitiga transportasi, yakni pemerintah, operator, dan masyarakat,

Kemunculan Moda Transportasi ini memang sangat menguntungkan warga Medan, selain memberikan keamanan dan kenyamanan lebih, penumpang juga masih bisa menikmati layanan gratis dari Trans Metro Deli ini dengan syarat pakai kartu e-money.

Walau sudah terbentuk budaya naik moda transportasi lebih aman seperti Trans Metro Deli dengan jumlah penumpang mencapai 2 juta lebih sejak diluncurkan November 2020 lalu, namun dengan kejadian naas karena sopir angkot yang mabuk, menjadi pelajaran agar masyarakat kota Medan semakin meminati Trans Metro Deli ketimbang naik angkot.

Sekarang Trans Metro Deli sudah memiliki 72 armada dari ukuran sedang hingga besar, beroperasi di lima koridor, koridor Amplas, koridor Pinang Baris, koridor Tuntungan, koridor Tembung, dan koridor Belawan, dan kini Wali Kota Medan sudah menyurati Kemenhub untuk tambahan koridor yang sampai ke Deli Tua dan Pancing.

Untuk mendapatkan Trans Metro Deli pun tidak susah, masyarakat cukup menunggu di halte ataupun titik henti bus dengan rambu bertuliskan 'Halte Trans Metro Deli'. Masyarakat milenial juga gampang memantau jalannya bus lewat aplikasi Teman Bus di play store dan App store. 

Suasana Nyaman, Aman dan gratis lagi, kemudahan di trans metro deli. sumber:otonesia.id
Suasana Nyaman, Aman dan gratis lagi, kemudahan di trans metro deli. sumber:otonesia.id

Semoga saja kejadian menimpa angkot 123 yang menewaskan 4 orang ditempat tidak terulang lagi oleh ulah sopir angkot yang mabuk atau tidak sabar. Insiden kecelakaan di perlintasan kereta sebenarnya dapat dihindari dengan selalu meningkatkan kewaspadaan ketika akan melintasi perlintasan sebidang.

Adalah suatu keharusan seperti diamanatkan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2007, dimana pengendara kendaraan bermotor yang hendak melintasi perlintasan selalu berhati-hati dan mengutamakan/mendahulukan perjalanan kereta api.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun