Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Eksodus Pelatih Top Jerman ke Liga Inggris, antara Tantangan atau Duit

29 November 2021   14:21 Diperbarui: 30 November 2021   12:34 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ralf Rangnick resmi dipilih Manchester United menjadi pelatih interim sepeninggalan Ole. Sumber: AFP/Odd Andersen via Kompas.com

Teringat kejadian 12 tahun lalu, ketika itu Kaka bernama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite anak emas dan icon AC Milan plus salah satu gelandang terbaik di dunia kala itu memutuskan membelot ke Los Galaticos, Real Madrid.

El Real rela merogoh kocek seharga 67 Juta Euro dan jika kursnya disetarakan dengan transfer Zinedie Zidane pada tahun 2001, senilai 76 Juta Euro, maka nilai trasfer Kaka lebih fantastis dan pemain termahal dunia, walau hanya beberapa minggu bertahan usai Cristiano Ronaldo juga bisa dibajak Real Madrid dari Manchester United dengan transfer fantastis senilai 80 juta poundsterling.

Lantas apa yang mau dikatakan dari rekor-rekor transfer fantastis pemain top seperti Zidane, Kaka, Ronaldo hingga Messi sekarang ini?

Tak lain, selain faktor uang tentunya tantangan lebih besar dan menggoda di klub barunya.

Bagi pemain bintang pun pelatih kenamaan, dua faktor itu seringkali menjadi alasan mengapa mereka pindah. Tidak peduli mau di bursa transfer ataupun di tengah kompetisi seperti ini.

Kaka misalnya, pernah menyatakan kesetiaan untuk terus bermain di San Siro dan pensiun di klub ibukota Mode Italia itu, namun giuran uang bisa membuat seorang Kaka pindah.

Pelatih pun setali tiga uang dengan pemain. Pelatih rela pindah dengan dua alasan, pertama dianggap mampu menangani tim lebih besar dari tim yang dia latih sekarang.

Latar belakangnya tentunya rentetan prestasi dan kemampuannya mengorbitkan pemain biasa aja menjadi bintang kelas dunia, mampu meracik timnya bermain dengan kerjasama dan punyaa ciri khas serta strategi jitu dalam memenangkan pertandingan atau gelar, baik itu gelar di liga domestik maupun gelar di Liga Eropa sekelas Liga Champions, UEFA Cup maupun gelar Internasional.

Seperti paceklik gelar dialami oleh Barcelona misalnya. Usai ditinggal Guardiola ke Bayern Munich sebelum akhirnya jadi arsitek Manchester City sampai sekarang plus ditinggal Luis Enrique yang lebih memilih menangani Timnas Spanyol, El Barca karam ditangan Ronald Koeman dan dipecat digantikan oleh Xavi Hernandez dengan harapan mengembalikan kejayaan Barca dengan ciri khas Tiki-Takanya.

Trend Pelatih Jerman di Liga Inggris

Seperti itu jugalah dialami oleh klub-klub Liga Primer Inggris sekarang ini. Entah kenapa, sepertinya memang pelatih-pelatih top Jerman memang berjodoh dengan klub Liga Primer Inggris atau memang karena duitnya cocok dengan harga dan kualitas mereka? Entahlah, yang pasti di deretan top five Liga Inggris bercokol dengan pelatih yang dibajak saat berkarir di Bundesliga.

Godaan uang, kucuran dana dari si empunya klub untuk belanja pemain, plus komitmen dan keseriusan klub mengejar prestasi menjadi magnet tersendiri bagi pelatih untuk pindah, mungkin itulah dialami seorang Pep Guardiola dan Jurgen Klop membelot dari Jerman ke Inggris.

Diketahui bahwa Pep Guardiola ternyata mutung dan memilih pindah dari klub kaya Die Rotten ke Manchester City karena FC Holywood itu tidak memenuhi keinginan transfer pemain bidikan 'si genius' julukan Pep Guardiola ini yang membuatnya mengkel.

Kepindahannya ke Manchester City langsung disambut oleh pelatih Jerman yang duluan manggung di Liverpool.

Ya, Jurgen Klop. Pelatih sukses di Borusia Dortmund ini mencari tantangan lebih besar dengan berani menerima tantangan melatih The Reds.

Dan sampai sekarang bisa disebut pelatih Jerman tersukses di Liga Primer Inggris, liga paling ketat di seluruh dunia, walau faktanya gelar Piala Eropa maupun Dunia belum bisa direngkuh oleh negara pengklaim asal mulanya Sepak Bola ini semenjak terakhir kalinya jadi Juara Piala Dunia 1966.

Berkarir semenjak 2015, Gelar Liga Champions 2019, Liga Primer Inggris musim 2019/2020, Piala Super Eropa dan Piala Dunia AntarKlub bukti sahih jika Jurgen Klop pilihan tepat manajemen The Reds hingga kini.

Bahkan permainan atraktif nan indah persembahan Salah dan kawan-kawan adalah yang terbaik mengalahkan tiki-taka ala Barca dan beberapa klub terbaik dunia dengan filosofinya, semuanya rontok oleh permainan indah milik Klop.

Laga antara Liverpool vs Manchester City yang paling ditunggu-tunggu untuk mengetahui hasil akhir ataupun racikan strategi dua pelatih terbaik yang sebelumnya melatih dua klub besar di Bundesliga.

Usai kedatangan Jurgen Klop dan Pep Guardiola, maka di pertengahan musim, lebih tepatnya di sisa musim kompetisi 2020/2021 Chelsea mendatangkan Thomas Tuchel dari PSG menggantikan legenda Chelsea, Frank Lampard.

Tuchel langsung nyetel dengan pasukan The Blues, buktinya tangan midasnya bisa membawa anak asuhnya peninggalan Frank Lampard meraih sesuatu yang rasanya mustahil.

Ya, Thomas Tuchel mampu hattrikc menghajar Manchester City. Klub yang dimanejeri Pep Guardiola bisa dikalahkan dalam tiga pertemuan di kompetisi berbeda, Piala FA, Premier League, dan terakhir tentunya Liga Champions yang membuat Chelsea bisa menjadi yang terbaik di Eropa lewat gol tunggalnya Kai Havertz yang melambungkan Chelsea dengan gelar jawara Liga Champions keduanya.

Di musim kompetisi ini, jika kita lihat klasemen sementara, maka yang nongol di urutan atas adalah Chelsea dengan Thomas Tuchelnya. Di posisi kedua menguntit Manchester City dengan Pep Guardiolanya, walau asal Spanyol, namun tidak bisa ditampik jika dia adalah mantan pelatih Bayern Muenchen sebelum ke Manchester City.

Diposisi tiga ada The Reds, Liverpool dengan Jurgen Klopnya. Dan hanya berbekal selisih satu angka maka tidak salah apabila ini adalah liga paling ketat karena belum bisa diprediksi bakal siapa yang akan jadi jawaranya bukan?

Bahkan Manchester United diurutan delapan dengan nilai 18 masih bisa merengsek ke atas dan bakal jadi kampiun apabila ditangan manajer baru yang juga asal Jerman, Ralf Rangnick mampu mengeluarkan sentuhan tangan emasnya, membawa CR7 ke tangga juara.

Bisakah Ralf Rangnick Sukses di MU?

Pelatih Jerman berikutnya yang datang ke Liga Primer Inggris, tak lain Ralf Rangnick yang baru ditunjuk manajemen Setan Merah menggantikan Ole Gunner Solskjaer yang dicap gagal total selama menangani MU.

Pelatih berjuluk 'Professor' ini bakal diresmikan klub tangani Paul Pogba dan kawan-kawan sampai sisa musim ini. Namun pertanyaannya, apakah Direktur Olahraga dan Pengembangan Klub Lokomotiv Moscow ini benar-benar bisa mengangkat MU ke puncak klasemen Premier League dan final Liga Champions musim ini?

Santer diberitakan Mantan Presiden Lokomotiv Moskow, Nikolai Naumov, mencak-mencak setelah Ralf Rangnick dilaporkan menerima tawaran melatih Manchester United.

Nikolai Naumov pun menyebut pria asal Jerman itu sebagai sosok mata duitan.

"Dia (Rangnick) tak peduli soal sepak bola, karena dia hanya melakukan bisnis di sekitarnya. Lebih banyak negara dan klub yang ia kelola, lebih banyak uang yang dia dapat," tutur Naumov kepada Match TV.

"Sekarang dia ditawari uang di tempat lain dan dia serta perusahaannya akan ke Manchester United. Ketika dia ditawari pekerjaan di Afrika, dia akan pergi ke sana demi uang dan meninggalkan rekannya di Man United. Bisnis yang bersih," lanjut Naumov.

Bisa jadi ada benarnya apa yang dikatakan Nikolai Naumov melihat situasi dan kondisi Lokomotiv Moskow yang mengalami manajemen sulit dan krisis.

Sehingga wajar Ralf Rangnick mencari klub besar nan mampu membeli serta menyediakan fasilitas buatnya untuk berimprovisasi, bereksperimen dan meracik strategi jitu dengan kucuran dana segar untuk membeli pemain-pemain sesuai dengan keinginannya bukan?

Apakah pelatih top berikutnya asal Jerman ini bisa membuktikan kapasitas dan kemampuannya membawa MU kembali menjadi tim disegani? Atau memang mata duitan? Mari kita simak....   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun