Ya, Thomas Tuchel mampu hattrikc menghajar Manchester City. Klub yang dimanejeri Pep Guardiola bisa dikalahkan dalam tiga pertemuan di kompetisi berbeda, Piala FA, Premier League, dan terakhir tentunya Liga Champions yang membuat Chelsea bisa menjadi yang terbaik di Eropa lewat gol tunggalnya Kai Havertz yang melambungkan Chelsea dengan gelar jawara Liga Champions keduanya.
Di musim kompetisi ini, jika kita lihat klasemen sementara, maka yang nongol di urutan atas adalah Chelsea dengan Thomas Tuchelnya. Di posisi kedua menguntit Manchester City dengan Pep Guardiolanya, walau asal Spanyol, namun tidak bisa ditampik jika dia adalah mantan pelatih Bayern Muenchen sebelum ke Manchester City.
Diposisi tiga ada The Reds, Liverpool dengan Jurgen Klopnya. Dan hanya berbekal selisih satu angka maka tidak salah apabila ini adalah liga paling ketat karena belum bisa diprediksi bakal siapa yang akan jadi jawaranya bukan?
Bahkan Manchester United diurutan delapan dengan nilai 18 masih bisa merengsek ke atas dan bakal jadi kampiun apabila ditangan manajer baru yang juga asal Jerman, Ralf Rangnick mampu mengeluarkan sentuhan tangan emasnya, membawa CR7 ke tangga juara.
Bisakah Ralf Rangnick Sukses di MU?
Pelatih Jerman berikutnya yang datang ke Liga Primer Inggris, tak lain Ralf Rangnick yang baru ditunjuk manajemen Setan Merah menggantikan Ole Gunner Solskjaer yang dicap gagal total selama menangani MU.
Pelatih berjuluk 'Professor' ini bakal diresmikan klub tangani Paul Pogba dan kawan-kawan sampai sisa musim ini. Namun pertanyaannya, apakah Direktur Olahraga dan Pengembangan Klub Lokomotiv Moscow ini benar-benar bisa mengangkat MU ke puncak klasemen Premier League dan final Liga Champions musim ini?
Santer diberitakan Mantan Presiden Lokomotiv Moskow, Nikolai Naumov, mencak-mencak setelah Ralf Rangnick dilaporkan menerima tawaran melatih Manchester United.
Nikolai Naumov pun menyebut pria asal Jerman itu sebagai sosok mata duitan.
"Dia (Rangnick) tak peduli soal sepak bola, karena dia hanya melakukan bisnis di sekitarnya. Lebih banyak negara dan klub yang ia kelola, lebih banyak uang yang dia dapat," tutur Naumov kepada Match TV.
"Sekarang dia ditawari uang di tempat lain dan dia serta perusahaannya akan ke Manchester United. Ketika dia ditawari pekerjaan di Afrika, dia akan pergi ke sana demi uang dan meninggalkan rekannya di Man United. Bisnis yang bersih," lanjut Naumov.