Kedua, meneliti kualitas air sungai Deli akibat perubahan iklim. Memanfaatkan bantuan berupa alat-alat penelitian kualitas air dari ENO (Environment Online) bekerja sama dengan Lamotte Company. Siswa melakukan penelitian menggunakan Indikator World Water Monitoring.
Hasilnya? Menurut ahli, kualitas air adalah suatu ukuran kondisi kualitatif air yang diukur dan/atau di uji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 115 tahun 2003).
Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air sering menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum.
Hasil DO (Dysolved Oxygen) atau kelarutan oksigen air sungai Deli setelah dimasukkan dua tablet indikator dari Lamotte Companny, terlihat perubahan warna air menjadi merah muda lembut, artinya kelarutan oksigen pada skala 0-4 mg/l atau 0-4 ppm yang artinya menurut Jeffries/Mills (1996) bahwa kualitas air berdasarkan Oksigen Terlarut pada skala 2,0 -- 4,4 mg/l status Kualitas Air tercemar sedang.
Air sungai Deli juga belum mengeluarkan bau busuk, artinya kelarutan oksigen masuh baik dan mikroorganisme belum melakukan fermentasi.
Hasil pH air sungai Deli juga masih baik ditunjukkan dengan angka diantara 7-8, dimana airnya masih produktif dan berperan mendorong proses perubahan anorganik dalam air menjadi mineral-mineral yang dapat diasimilasi oleh fitoplankton.
Suhu air sungai Deli ketika diambil ada di suhu 280C yang artinya masih baik untuk mendukung kehidupan ikan dan biota air lainnya.
Sehingga kesimpulannya bahwa kualitas air sungai Deli masih baik dan belum tercemari parah.
Hutan Sekolah Serap Karbon Dukung NZE