Dengan segala kekayaan nilai-nilai budaya, keindahan bentang alam, kuliner, dan keunikan-keunikan sejarah Danau Toba dapat memikat wisatawan lokal maupun mancanegara pasca pandemi Covid-19.
Harapannya, penggalian potensi wisata Danau Toba secara khusus di bidang budaya dan alamnya dapat berkelanjutan, apalagi UNESCO telah menetapkan Kaldera Geopark Toba sebagai anggota UNESCO Global Geoparks dalam Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO, Selasa (7/7/2020) di Paris, Perancis.Â
Hal tersebut semakin memantapkan posisi Danau Toba sebagai ikon penting di dunia internasional dan membuktikan bahwa Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal, khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati.
Dalam konteks inilah, negara anggota UNESCO mendukung Kaldera Toba dilestarikan dan dilindungi sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.
Untuk itu, dibutuhkan kerjasama antar seluruh stakeholder demi menjaga, mengembangkan, dan mempromosikan potensi luar biasa, alam dan budaya yang terkandung di dalamnya.
Harapan dari konferensi internasional yang diangkat berdasarkan potensi luar biasa Danau Toba, alam, dan budayanya harusnya bisa menjadi etalase peneliti maupun wisatawan dunia, lewat konferensi via virtual dan offline ini terwujud penyamaan visi dan dapat berkolaborasi antar semua pemangku kepentingan untuk membangun Danau Toba yang berkelanjutan.
Sehingga, Danau Vulkanik terbesar di dunia ini benar-benar menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DSP) dan UNESCO Global Geoparks benar-benar bisa memberikan kontribusi bagi dunia internasional, serta sektor pariwisata mampu memberikan pengaruh positif bagi ekonomi dan lingkungan di kawasan Danau Toba yang dihuni oleh masyarakat dari 7 Kabupaten.
"International Conference Heritage of Toba" juga mendiskusikan bagaimana agar aset keunikan kawasan Danau Toba dapat memberikan pengaruh positif bagi ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Ini juga merupakan kegiatan MICE Internasional yang menerapkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.Â
Pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba juga menerapkan 3G; Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol (Gali semua potensi untuk menciptakan lapangan kerja).
Juga potensi DSP Danau Toba dikerjakan dengan 3T; Tepat Sasaran, Tepat Waktu, dan Tepat Manfaat, begitulah sambutan dan harapan dari KEMENPAREKRAF, Sandiaga Uno.