Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Heritage of Toba: Natural and Cultural Diversity, Saatnya Danau Toba Pamer Wajah Menuju Wisata Dunia

22 Oktober 2021   05:48 Diperbarui: 12 November 2021   13:36 1552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan segala kekayaan nilai-nilai budaya, keindahan bentang alam, kuliner, dan keunikan-keunikan sejarah Danau Toba dapat memikat wisatawan lokal maupun mancanegara pasca pandemi Covid-19.

Harapannya, penggalian potensi wisata Danau Toba secara khusus di bidang budaya dan alamnya dapat berkelanjutan, apalagi UNESCO telah menetapkan Kaldera Geopark Toba sebagai anggota UNESCO Global Geoparks dalam Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO, Selasa (7/7/2020) di Paris, Perancis. 

Pembukaan Heritage of Toba | Tangkapan layar KOMED 
Pembukaan Heritage of Toba | Tangkapan layar KOMED 

Hal tersebut semakin memantapkan posisi Danau Toba sebagai ikon penting di dunia internasional dan membuktikan bahwa Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal, khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati.

Dalam konteks inilah, negara anggota UNESCO mendukung Kaldera Toba dilestarikan dan dilindungi sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.

Untuk itu, dibutuhkan kerjasama antar seluruh stakeholder demi menjaga, mengembangkan, dan mempromosikan potensi luar biasa, alam dan budaya yang terkandung di dalamnya.

Harapan dari konferensi internasional yang diangkat berdasarkan potensi luar biasa Danau Toba, alam, dan budayanya harusnya bisa menjadi etalase peneliti maupun wisatawan dunia, lewat konferensi via virtual dan offline ini terwujud penyamaan visi dan dapat berkolaborasi antar semua pemangku kepentingan untuk membangun Danau Toba yang berkelanjutan.

Sehingga, Danau Vulkanik terbesar di dunia ini benar-benar menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DSP) dan UNESCO Global Geoparks benar-benar bisa memberikan kontribusi bagi dunia internasional, serta sektor pariwisata mampu memberikan pengaruh positif bagi ekonomi dan lingkungan di kawasan Danau Toba yang dihuni oleh masyarakat dari 7 Kabupaten.

"International Conference Heritage of Toba" juga mendiskusikan bagaimana agar aset keunikan kawasan Danau Toba dapat memberikan pengaruh positif bagi ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Ini juga merupakan kegiatan MICE Internasional yang menerapkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. 

Pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba juga menerapkan 3G; Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol (Gali semua potensi untuk menciptakan lapangan kerja).

Juga potensi DSP Danau Toba dikerjakan dengan 3T; Tepat Sasaran, Tepat Waktu, dan Tepat Manfaat, begitulah sambutan dan harapan dari KEMENPAREKRAF, Sandiaga Uno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun