Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perundungan Merajalela, Akibat Melempemnya Pendidikan Karakter?

13 April 2019   11:08 Diperbarui: 13 April 2019   11:16 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perundungan Marak Terjadi, Apakah Karena Pendidikan Karakter Melempem? sumber:www.tribunnews.com

Lantas bagaimana kita meminimalisir terjadinya perundungan ini di sekolah? Cara paling baik adalah mengawasi pergaulan anak kita di luar jam pelajaran sekolah. 

Sementara di dalam lingkungan sekolah berikan kebebasan untuk guru kembali mendisiplinkan anak tanpa rasa takut akan kena jeratan hukum terkuhuss yang terdapat dalam UU Perlindungan Anak (UU No. 23 Tahun 2002), khususnya Pasal 13 Ayat 1, berbunyi "bahwa setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan: diskriminasi; eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual; penelantaran; kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan; ketidakadilan; dan perlakuan salah lainnya".

Kenapa guru harus tegas? Karena aktifitas siswa lebih banyak di dalam sekolah, sehingga pergaulan siswa memang terbentuk di sekolah. 

Sementara di sekolah berkumpul karakter anak dari berbagai latar belakang keluarga, lingkungan sekitar, pendidikan dan pekerjaan orangtua, pun dari sikap, sifat dan tingkah laku anak yang beraneka ragam.

Sehingga di sekolah itu bercampur baur antara siswa yang berkarakter baik dari keluarganya, dengan anak yang berasal dari keluarga yang broken home misalnya, sehingga benar-benar penguatan pendidikan karakter itu sangat dibutuhkan di kembangkan di sekolah.

Untuk itu dalam menghentikan aksi-aksi perundungan terhadap siswa di lingkungn sekolah, maka yang perlu kita lakukan sebagai orangtua maupun guru adalah:

Pertama, sebagai orangtua awasi tingkah laku dan pergaulan anak di sekolah maupun di luar sekolah. Memang era kekinian sangat sulit bagi orangtua mengontrol anaknya dan telah mempercayakan proses perkembangan dan pendidikan anak kepada sekolah, karena orangtua lebih fokus pada pengembangan karir, bisnis, hingga pekerjaan mereka. 

Sehingga terkadang mereka lalai mengawasi akan pola tingkah laku, kegiatan anak di luar jam sekolah, maupun di dalam sekolah.

Orangtua lebih condong hanya pengen mengetahui nilai-nilai ujian dan rapor anak, sementara pergaulan dan bagaimana mereka di sekolah tidak perlu dipantau. Ini adalah tindakan yang salah. 

Maka sebagai solusinya, orangtua harus proaktif mempertanyakan perkembangan anak minimal kepada wali kelasnya. Sering-seringlah komunikasi dengan pihak sekolah akan keadaan anak.

Jika dirumah, seringlah cek smartphone anak kita, lihat apa saja isi percakapan ataupun media sosial mereka sehingga tau apa yang menimpa anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun