Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perundungan Merajalela, Akibat Melempemnya Pendidikan Karakter?

13 April 2019   11:08 Diperbarui: 13 April 2019   11:16 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perundungan Marak Terjadi, Apakah Karena Pendidikan Karakter Melempem? sumber:www.tribunnews.com

Kebanyakan sekarang kita melihat perundungan malah banyak memakan korban guru dan siswa itu sendiri, dilakukan oleh siswa terhadap guru, maupun diantara siswa itu sendiri terjadi perundungan.

Hari ini baru saja saya mendapatkan curhat dari seorang siswa kelas sebelas ips. Dia bercerita bagaimana perundungan yang dia alami oleh teman sekelasnya. 

Lantas mengapa perundungan semakin marak terjadi di kawasan sekolah atau pelakunya pelajar yang tugasnya masih sekolah? Ini yang menjadi tantangan besar yang harus kita cari jalan keluarnya.

Ok kita simpati, tetapi apakah cukup dengan simpati? Saya rasa harus ada tindakan tegas dari semua pihak, terutama dari keluarga -- melibatkan orangtua tentunya -- juga dari pihak sekolah itu sendiri, tidak hanya guru, tetapi seluruh perangkat sekolah harus tegas menegakkan aturan untuk menghindarkan siswa melakukan perundungan.

Menguatkan Pendidikan Karakter dan Menjaga Pergaulan Anak

Lantas apa yang harus kita lakukan? Harus ada kolaborasi tegas dari orangtua dan pihak sekolah untuk menuntaskan masalah perundungan ini. Perundungan terjadi diawali dari hal-hal yang sepele, termasuk dari pertemanan atau pergaulan anak.

Sebagai contoh seperti curhatan siswa yang mengalami perundungan baru-baru ini. Awalnya karena curhatan dia kepada teman sekelasnya mengenai teman sekelas mereka juga yang iseng. Keisengan itu misalnya karena mantan pacarnya sekarang pacaran dengan teman sekelas yang melakukan perundungan. 

Lalu si temannya ini memberitahukan diam-diam kepada si perundung dengan harapan si perundung marah dan balik menyerang si korban. 

Begitulah awalnya. Lalu si perundung ini mengumpulkan teman-temannya untuk melakukan buly -- perundungan -- kepada temannya ini yang memang sejak awal tidak mereka sukai.

Dengan bermodalkan cerita yang 'dibumbui' untuk memanas-manasi si pelaku, maka si pelaku benar-benar kompornya panas dan meledak dengan mendatangi atau mengundang atau mengajak si korban ke tempat yang sepi, sehingga terjadi perundungan yang berakibat pada kekerasan fisik.

Atau bisa juga lewat media sosial, mereka beramai-ramai memaki, membuly, membuat stigma tidak baik akan diri si korban, sehingga si korban trauma dan takut untuk sekolah lagi, atau minimal pindah kelas atau pindah sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun