Padahal jelas, uang di dalam kartu itu harus digunakan untuk keperluan pendidikan anak atau modal kerja. Jika uang PKH digunakan untuk urusan lain, pemerintah tidak segan-segan mencabut kartu itu. Sehingga jika benar-benar dimanfaatkan dengan baik, maka kesejahteraan warga miskin bisa meningkat dengan lebih baik lagi.
Sukses Berkat PKH
Tidak diragukan lagi kesuksesan dari program PKH ini bagi keluarga miskin yang benar-benar bertekad untuk naik status atau istilahnya naik kasta dari yang terendah hingga naik satu atau dua tingkat. Saya telusuri web https://pkh.kemensos.go.id banyak bercerita tentang keluarga-keluarga yang mengundurkan diri secara sukarela kepesertaan PKH mereka. Kenapa? Karena mereka sudah bisa mandiri, tidak bergantung dari bantuan PKH.
Suami atau isteri sudah bisa mandiri dari gaji setelah mendapatkan pekerjaan yang layak, ada KPM PKH yang telah berhasil mengembangkan usaha dengan mendapatkan keuntungan besar, sehingga keluarga dirasakan sudah bisa mengandalkan keuntungan dari usaha, akhirnya memutuskan graduasi mandiri. Serta masih banyak cerita-cerita inspiratif setelah menjadi peserta PKH.
Semoga program ini berlanjut dan tahun 2019 ini anggaran PKH meloncat dari Rp 18 triliun menjadi Rp 34 triliun, namun menurut presiden Jokowi, dana bantuan tetap pada sekisaran Rp 550.000 untuk reguler. Semoga benar-benar tersalurkan dengan baik dan menyentuh masyarakat miskin, kurang mampu, lansia, hingga penyandang disabilitas sehingga mereka bisa mandiri dan negara kita benar-benar negara yang bisa memanusiakan masyarakat Indonesia seutuhnya.
Sumber Artikel: