Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman Menggunakan BBM Berkualitas agar Liburan Natal dan Tahun Baru lebih Irit

6 Januari 2019   16:44 Diperbarui: 6 Januari 2019   16:44 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan menjaga mesin tetap panas, BBM akan terus bekerja untuk mengoptimalkan mesin dalam perjalanan panjangnya. BBM Irit Untuk Perjalanan Panjang. sumber gambar: dokpri

Oh ia jarak dari Medan ke kampung sendiri, Tanjung Beringin adalah 123,3 km, sementara saya isi Pertamax full tangki senilai Rp. 200.000, ketika sampai di tujuan, saya check speedometer ternyata turun hanya tiga garis, ini menandakan bahwa mobil ini memang irit dan hemat.

Besoknya, kami ke Sidikalang sepulang Gereja untuk berburu durian. Kami ke pajak mencari durian runtuh dengan harga cukup miring. Benar saja, kami mendapatkan durian-durian dengan kualitas bagus dan harga cukup miring. Sambil makan durian di tempat, kami pilih-pilih durian mantap nan enak. Puas berburu durian, lanjut berburu kuliner di rumah makan cines food.

Dengan menjaga mesin tetap panas, BBM akan terus bekerja untuk mengoptimalkan mesin dalam perjalanan panjangnya. BBM Irit Untuk Perjalanan Panjang. sumber gambar: dokpri
Dengan menjaga mesin tetap panas, BBM akan terus bekerja untuk mengoptimalkan mesin dalam perjalanan panjangnya. BBM Irit Untuk Perjalanan Panjang. sumber gambar: dokpri
Tanggal 01 Januari 2019 kami lanjutkan acara Tahun Baru-an ke rumah mertua di arah Danau Toba. Perjalanan dimulai dari Tanjung Beringin ke Pangururan. Jarak tempuh 86,9 km, masuk dari simpang tiga terus ke arah Pangururan lewat Tele. Apakah Anda pernah ke Pangururan lewat Simpang Tiga, melewati Tele? Jika pernah, pasti Anda tau bagaimana lika-liku dan medan jalannya kan?

Nah, adrenalin kita dipacu saat mengendarai mobil ke Pangururan melewati Tele yang jalannya sangat penuh dengan tantangan itu. Ops, BBM masih sangat penuh, hanya satu garis turun, lalu dari Pangururan masih terus ke arah Simpang Tamba, menempuh jarak kurang lebih 40 km. Masih harus menyeberangi Danau Toba lagi untuk menuju Huta Tamba yang berjarak kurang lebih 20 km lagi.

Itulah perjalanan panjang yang kami lalui dengan menggunakan mobil irit BBM. Dari kampung mertua kami pulang ke Sumbul Pegagan tanggal 03 Januari 2019. Di Pangururan City, saya berencana akan mengisi BBM karena garis menunjukkan tinggal tiga (3) garis lagi, tetapi di Pangururan yang memang hanya tersedia 1 SPBU antrian sangat panjang, maka kami memutuskan untuk terus ke Sidikalang dan disana mengisi BBM. Di Sidikalang saya kembali mengisi full tangki sejumlah Rp 250.000 dan itulah bekal kami hingga ke Medan. Sampai di Medan hanya turun satu (1) garis saja.

Seakan-akan kami berpacu dengan kapal kecil saat melintasi Danau Toba. BBM Irit untuk Kebersamaan. sumber gambar: dokpri
Seakan-akan kami berpacu dengan kapal kecil saat melintasi Danau Toba. BBM Irit untuk Kebersamaan. sumber gambar: dokpri
Jadi apa inti dari tulisan ini? intinya sederhana, bahwasanya mudik dengan kendaraan sendiri akan lebih irit dengan BBM berkualitas seperti Pertalite dan Pertamax. Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang minyak. Pertamax diluncurkan tahun 1999 pengganti Premix 98 karena ternyata berbahaya bagi lingkungan. Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan diatas tahun 1990, dengan keunggulan membuat mesin kendaraan terasa ringan, membersihkan mesin dan ramah lingkungan.

Sementara Pertalite sedari dimunculkan oleh Pertamina menggantikan Premium memang memiliki paling baik serta harga yang terjangkau. Warna hijau sebagai dampak dari percampuran antara bahan bakar Premium dengan Pertamax. Memiliki kadar oktan lebih tinggi dari Premium, sehingga menghasilkan pembakaran lebih optimal dari Premium. Lebih bersih sehingga Pertalite dipastikan tidak membuat mesin kendaraan mudah rusak dan berbunyi, tidak ada kandungan timbal dan logam sehingga Pertalite memang benar-benar kualitasnya lebih baik dari Premium. Selamat Mencoba!

Sumber:

1, 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun