Berkendara dan memiliki kendaraan sendiri adalah impian semua orang tentunya, apalagi ketika kita sudah berkeluarga, memiliki satu atau dua, bahkan tiga anak, rasanya sangat begitu repot tanpa memiliki kendaraan. Itulah saya rasakan ketika masa liburan tiba atau ketika keluarga ingin bepergian, dengan hanya kendaraan roda dua tentunya sangat tidak nyaman dan penuh resiko membawa seluruh anggota keluarga, maka saya putuskan untuk memiliki roda empat sebagai alat transportasi ketika bepergian dengan keluarga.
Nah, berkendara roda empat tentunya budget yang disediakan juga harus lebih besar untuk BBM (bahan bakar mesin), karena volume BBM untuk mobil tentunya lebih besar dibandingkan dengan roda dua. Jenis dan kualitas BBM juga haruslah kita ketahui sehingga selain irit, tentunya kualits mesin harus kita jaga dengan BBM yang kita gunakan.
BBM tentunya sangat vital fungsinya untuk kendaraan, seiring berjalannya waktu, jenis BBM juga sudah sangat banyak kita temui di SPBU.
Apa jenis kendaraan roda empat Anda? Rata-rata orang Indonesia menggunakan toyota avanza dan sejenisnya, maka otomatis bahan bakar yang digunakan juga haruslah yang sesuai dengan rasio kompresi mesin, sehingga asupan bensin yang digunakan harus sesuai dengan oktannya agar tenagannya kuat saat kendaraan melaju dan mampu mengimbangi kecepatan mobil-mobil yang volume mesin diatas avanza (1500cc bahkan 2000 sampai 3000cc).
Pengalaman Menggunakan BBM Berkualitas Saat Liburan
Kendaraan saya berjenis Xenia dengan memiliki rasio kompresi mesin sangat tinggi, yaitu: 11:1. Angka ini sangat besar dibandingkan dengan mobil bermerk lain seperti Innova, Honda CR-V, Nissan X-Trail yang rata-rata antara 9 sampai di bawah angka 11, untuk itu diperlukan bensin dengan RON tinggi untuk menunjang performa mesin untuk tetap tinggi sehingga tidak jarang kita lihat mobil avanza atau sejenisnya mampu menyalip mobil-mobil ber-cc tinggi, sebut saja innova, fortuner, atau lainnya. RON (Research Octane Number), atau biasa disebut oktan bahan bakar mesin, merupakan ikatan kimia, tingkatan seberapa kuat bahan bakar menerima kompresi.
Jadi, jika rasio kompresi dibawah 9:1 diperlukan bensin RON 90, sementara jika rasio kompresi 9:1 sampai 10:1 diperlukan bensin RON 92. Berarti jika mobil kita berjenis Avanza atau Xenia yang rasio kompresi 10:1 sampai 11:1 diperlukan bensin RON 92 atau setara dengan Pertalite atau Pertamax, syukurlah harga Pertamax telah turun dari Rp. 10.400/liter menjadi Rp. 10.200/liter sehingga tidak terlalu membebani apabila akan menggunakan Pertamax. Begitu juga dengan Pertalite, juga mengalami penurunan harga dari Rp. 7.800/liter menjadi Rp. 7.650/liter.
Nah, saat liburan Tahun Baru kemarin maka saya dan keluarga memutuskan untuk mudik di tanggal 29 Desember 2018 hingga tanggal 04 Januari 2019 dengan membawa mobil. Perjalanan mudik diawali dari Medan ke Sidikalang, lalu dari Sidikalang ke Danau Toba, itulah jalur mudik yang kami rencanakan.
![Si Hitam abu-abu sedang memasuki Kapal Fery menyeberangi Danau Toba melanjutkan perjalanan dakian dengan tikungan tajam ke bukit-bukit di Sekitar Danau Toba. sumber gambar: dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/06/mobil-1-5c31c9d712ae9437702afbd9.jpg?t=o&v=770)
Benar saja, berangkat dari Medan sekitar pukul 05.20 WIB pagi hari, membawa kendaraan sangat enjoy, santai dan lalu-lintas masih lenggang. Sampai di Berastagi kami berhenti sekitar pukul 06.30 WIB untuk sekedar beristiharat di warung Cindelaras yang masih sepi. Istirahat sejenak untuk sekedar menghirup udara segar dan menikmati indahnya pemandangan pagi di Berastagi.
Lalu kami melanjutkan perjalanan dan si hitam abu-abu tidak membuat masalah berarti selama perjalanan. Kendaraan enak dibawa, tarikan mesin sangat bagus walau harus meliuk-liuk, ditanjakan mampu menanjak dengan baik dan memberikan rasa nyaman kepada kami semua yang ada didalamnya. Intinya kami sampai ke tujuan sekitar pukul 10.00 WIB.
Oh ia jarak dari Medan ke kampung sendiri, Tanjung Beringin adalah 123,3 km, sementara saya isi Pertamax full tangki senilai Rp. 200.000, ketika sampai di tujuan, saya check speedometer ternyata turun hanya tiga garis, ini menandakan bahwa mobil ini memang irit dan hemat.
Besoknya, kami ke Sidikalang sepulang Gereja untuk berburu durian. Kami ke pajak mencari durian runtuh dengan harga cukup miring. Benar saja, kami mendapatkan durian-durian dengan kualitas bagus dan harga cukup miring. Sambil makan durian di tempat, kami pilih-pilih durian mantap nan enak. Puas berburu durian, lanjut berburu kuliner di rumah makan cines food.
![Dengan menjaga mesin tetap panas, BBM akan terus bekerja untuk mengoptimalkan mesin dalam perjalanan panjangnya. BBM Irit Untuk Perjalanan Panjang. sumber gambar: dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/06/img-20190103-092308-5c31c9b4bde57506145d1956.jpg?t=o&v=770)
Nah, adrenalin kita dipacu saat mengendarai mobil ke Pangururan melewati Tele yang jalannya sangat penuh dengan tantangan itu. Ops, BBM masih sangat penuh, hanya satu garis turun, lalu dari Pangururan masih terus ke arah Simpang Tamba, menempuh jarak kurang lebih 40 km. Masih harus menyeberangi Danau Toba lagi untuk menuju Huta Tamba yang berjarak kurang lebih 20 km lagi.
Itulah perjalanan panjang yang kami lalui dengan menggunakan mobil irit BBM. Dari kampung mertua kami pulang ke Sumbul Pegagan tanggal 03 Januari 2019. Di Pangururan City, saya berencana akan mengisi BBM karena garis menunjukkan tinggal tiga (3) garis lagi, tetapi di Pangururan yang memang hanya tersedia 1 SPBU antrian sangat panjang, maka kami memutuskan untuk terus ke Sidikalang dan disana mengisi BBM. Di Sidikalang saya kembali mengisi full tangki sejumlah Rp 250.000 dan itulah bekal kami hingga ke Medan. Sampai di Medan hanya turun satu (1) garis saja.
![Seakan-akan kami berpacu dengan kapal kecil saat melintasi Danau Toba. BBM Irit untuk Kebersamaan. sumber gambar: dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/06/img-20190103-093347-5c31ca5b12ae94581e4a1eb9.jpg?t=o&v=770)
Sementara Pertalite sedari dimunculkan oleh Pertamina menggantikan Premium memang memiliki paling baik serta harga yang terjangkau. Warna hijau sebagai dampak dari percampuran antara bahan bakar Premium dengan Pertamax. Memiliki kadar oktan lebih tinggi dari Premium, sehingga menghasilkan pembakaran lebih optimal dari Premium. Lebih bersih sehingga Pertalite dipastikan tidak membuat mesin kendaraan mudah rusak dan berbunyi, tidak ada kandungan timbal dan logam sehingga Pertalite memang benar-benar kualitasnya lebih baik dari Premium. Selamat Mencoba!
Sumber:
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI