Oh ia jarak dari Medan ke kampung sendiri, Tanjung Beringin adalah 123,3 km, sementara saya isi Pertamax full tangki senilai Rp. 200.000, ketika sampai di tujuan, saya check speedometer ternyata turun hanya tiga garis, ini menandakan bahwa mobil ini memang irit dan hemat.
Besoknya, kami ke Sidikalang sepulang Gereja untuk berburu durian. Kami ke pajak mencari durian runtuh dengan harga cukup miring. Benar saja, kami mendapatkan durian-durian dengan kualitas bagus dan harga cukup miring. Sambil makan durian di tempat, kami pilih-pilih durian mantap nan enak. Puas berburu durian, lanjut berburu kuliner di rumah makan cines food.
![Dengan menjaga mesin tetap panas, BBM akan terus bekerja untuk mengoptimalkan mesin dalam perjalanan panjangnya. BBM Irit Untuk Perjalanan Panjang. sumber gambar: dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/06/img-20190103-092308-5c31c9b4bde57506145d1956.jpg?t=o&v=555)
Nah, adrenalin kita dipacu saat mengendarai mobil ke Pangururan melewati Tele yang jalannya sangat penuh dengan tantangan itu. Ops, BBM masih sangat penuh, hanya satu garis turun, lalu dari Pangururan masih terus ke arah Simpang Tamba, menempuh jarak kurang lebih 40 km. Masih harus menyeberangi Danau Toba lagi untuk menuju Huta Tamba yang berjarak kurang lebih 20 km lagi.
Itulah perjalanan panjang yang kami lalui dengan menggunakan mobil irit BBM. Dari kampung mertua kami pulang ke Sumbul Pegagan tanggal 03 Januari 2019. Di Pangururan City, saya berencana akan mengisi BBM karena garis menunjukkan tinggal tiga (3) garis lagi, tetapi di Pangururan yang memang hanya tersedia 1 SPBU antrian sangat panjang, maka kami memutuskan untuk terus ke Sidikalang dan disana mengisi BBM. Di Sidikalang saya kembali mengisi full tangki sejumlah Rp 250.000 dan itulah bekal kami hingga ke Medan. Sampai di Medan hanya turun satu (1) garis saja.
![Seakan-akan kami berpacu dengan kapal kecil saat melintasi Danau Toba. BBM Irit untuk Kebersamaan. sumber gambar: dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/06/img-20190103-093347-5c31ca5b12ae94581e4a1eb9.jpg?t=o&v=555)
Sementara Pertalite sedari dimunculkan oleh Pertamina menggantikan Premium memang memiliki paling baik serta harga yang terjangkau. Warna hijau sebagai dampak dari percampuran antara bahan bakar Premium dengan Pertamax. Memiliki kadar oktan lebih tinggi dari Premium, sehingga menghasilkan pembakaran lebih optimal dari Premium. Lebih bersih sehingga Pertalite dipastikan tidak membuat mesin kendaraan mudah rusak dan berbunyi, tidak ada kandungan timbal dan logam sehingga Pertalite memang benar-benar kualitasnya lebih baik dari Premium. Selamat Mencoba!
Sumber:
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI