(3). Roberto Martinez, pelatih berdarah Spanyol ini mungkin orang paling berbahagia sekarang. Ya, gegara menerima pinangan KBVB, PSSI-nya Belgia, Martinez didepak dari Everton sebagai pelatih kepala. Tapi siapa sangka dia bis sesukses sekarang?
Martinez pelatih medioker sebelum mentas di Rusia, jauh tidak familiar, sefamiliarnya Joacim Loew, Sampaoli, Fernando Santos, dan Oscar Tabarez. Namun itulah suratan tangan Martinez, sekarang bersama Belgia, Martinez membuktikan dirinya pantas pelatih elite papan atas. Bukti sahihnya, dia sampai dipinang untuk melatih timnas negaranya sendiri.
Namun lagi-lagi KBVB alias PSSI-nya Belgia merespon cepat tawaran itu dengan syarat, boleh saja meninggalkan Rode Duivels, asalkan bisa membawa tropi Jules Rimet!
Garansi yang harus diwujudkan oleh pelatih berusia 44 tahun ini dengan segudang strategi yang mampu membuat Brazil angkat kaki, harus kembali dibuktikan untuk menjungkalkan Ayam Jantan yang juga dengan pedenya berkokok di Rusia.
Namun, sepertinya Martinez akan lebih unggul karena ntah sudah takdir atau gimana? Tiba-tiba Thierry Henry sudah menjadi asisten Martinez, sehingga inilah faktor utama mengapa Belgia sangat difavoritkan bisa melenggang ke final.
Selain itu faktor Lukaku yang bisa dipasang jadi striker tunggal atau sayap untuk memberikan ruang bagi Kevin de Bruyne, Eden Hazard adalah bukti Perancis bakal tumbang seperti Brazil. Ditengah, Yannick Carassco dan Dries Mertens, bisa dikombinasikan dengan Maroauane Fellaini dan Nacer Chadli. Sementara dibelakang, kuartet Courtois, Vermalem dan Vincent Companny adalah garansi Setan Merah bisa meredam patukan Ayam Jantan yang diisi oleh Mbappe dan Antonio Grizmen atau Oliver Giroud.
(4). Zlatko Dalic, mantan punggawa Varteks dan Budunost Titograd, berusia 51 tahun ini bukanlah pelatih kenamaan, sama seperti Martinez, kebanyakan menukangi klub-klub asal Arab Saudi sebelum dipinang memoles timnas Kroasia.
Vatreni, Kroasia sering disebut adalah timnas pecahan Yugoslavia yang paling bersinar. Tahun 1998 baru tampil pertama kali, sudah langsung menapaki semifinal sebelum ditumbangkan tuan rumah, Perancis dengan skor 1-2.
Dalic sangat bersyukur karena diberkahi pemain-pemain bertalenta yang malang melintang di kompetisi Eropa. Ivan Rakitic dan Luca Modric, motor serangan di klubnya masing-masing, contoh generasi emas reinkarnasi dari Kroasia 20 tahun yang lalu kala menapaki semifinal juga. Dan Kroasia mempunyai kesempatan untuk lebih bagus melangkah dari tahun 1998 dengan menyingkirkan Inggris.