Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gestok 1965: Operasi Militer Rahasia berdampak Malapetaka bagi Indonesia

27 September 2023   07:09 Diperbarui: 28 September 2023   06:06 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Soekarno bertemu Jenderal AH Nasution dan  Mayor Jenderal Soeharto di Istana Merdeka pada 1966. Sumber gambar: Kompas.com

Kenapa PKI kuat?

Partai Komunis Indonesia menjadi Partai yang populer dan menjadi pemenang ke-4 saat Pemilu Pertama pada 1955. PKI berhasil meraih 6.179.914 suara atau 16,36% dan berhak atas 39 kursi di DPR.

Ini adalah torehan fenomenal. Sangat fenomenal. Pasalnya, pada 1948 PKI memberontak dengan memprakarsai berdirinya negara komunis Republik Indonesia Soviet, yang diproklamirkan di Madiun. 

Saat yang sama Republik Indonesia berjuang mati-matian menghadapi Agresi Belanda yang ingin menguasai Indonesia kembali. Petualangan PKI tidak bertahan lama, pasukan TNI berhasil menumpasnya tahun itu juga.

 

Berselang tujuh tahun kemudian, pada Pemilu 1955, PKI muncul sebagai partai besar yang punya pengaruh kuat. PKI diterima oleh masyarakat kembali dan menjadi pemain kunci di gelanggang politik Indonesia. 

Timbul sebuah tanya, mengapa PKI begitu cepat berkembang? Jawabannya ada dua: pertama kampanye PKI tentang Reforma Agraria ; kedua  PKI selalu mendukung program-program Bung Karno.

Pertama, pada awal-awal kemerdekaan Indonesia, kemiskinan dan kelangkaan pangan menjadi masalah besar bagi rakyat Indonesia. Pada 1955 hampir 85% rakyat Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Saat itu hampir  90% rakyat bekerja sebagai petani dan buruh. Di tengah keputusasaan rakyat, PKI mampu memberi harapan, sebuah imajinasi kemakmuran: pembagian gratis tanah!

Dari awal PKI selalu menghembuskan tentang pembagian lahan kepada para petani jika PKI menang pemilu. Walaupun apa yang dikampanyekan PKI hanyalah harapan kosong, dan PKI tahu reforma agraria tidak akan bisa terlaksana sesuai janji-janji PKI.

Tema kampanye PKI yang mengena, menjadikan PKI mendapat tempat di kalangan buruh dan petani. Kepemilikan lahan adalah hal mewah bagi rakyat Indonesia karena akses lahan sebelumnya dikuasai oleh Pemerintah Hindia Belanda dan segelintir pribumi yang punya kuasa. PKI seolah menjadi penghancur UU Agraria era kolonialisme.

Dengan disahkannya UU No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA), menjadikan PKI punya bahan paling seksi untuk menggoreng tema kampanyenya: buruh dan petani harus punya lahan! Kampanye PKI menarik dan menimbulkan harapan besar pada buruh dan tani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun