Perang Dunia I berakhir pada 1918. Jerman kalah. Jerman harus menandatangai Perjanjian Versailles. Wilayah Jerman diiris-iris seperti sosis. Kondisi ekonomi Jerman porak poranda. Pengangguran merajalela. Banyak orang marah tentang kondisi ekonomi Jerman yang tidak jelas. Termasuk Hitler.
Hitler banting setir. Dia tinggalkan tentara. Mulailah dirinya menjadi petualang politik. Awalnya dia bergabung dengan Partai Pekerja Jerman (Deutsche Arbeiterpartei). Parti gurem di Jerman--sangat kecil. Sangat menyedihkan.
Partai yang tidak punya banyak massa. Tapi cukup berani dan bernyali. Seolah partai tersebut hanya bermodal nekat dan kemarahan. Lalu partai tersebut berganti nama menjadi NSDAP (Partai Pekerja Jerman Nasional Sosialis).
Namanya sangat menyesatkan, karena partai NSDAP bukan partai nasional ataupun sosialis. Dan namanya terlalu panjang. Kurang nyaman untuk disebutkan.Â
Untuk itu nama tersebut diganti menjadi NAZI--Nationalsozialismus. Ringkas, singkat dan beraroma kemarahan berbumbu teror.
Pada 8 November 1923, Hitler mencetuskan pemberontakan untuk merebut kekuasaan. Dia memimpin pemberontakan massa ke pusat kota dengan sembrono. Ugal-ugalan tanpa perhitungan. Polisi menembaki, sehingga kerumunan bubar. Revolusinya berakhir saat itu juga.
Hitler ditangkap dan diadili. Divonis lima tahun penjara. Dari penjara Hitler menulis idenya tentang bagaimana menangani sebuah negara yang bernama Jerman. Mein Kamp (perjuanganku) akhirnya lahir.
Mein Kamp seperti buku curhat emosional. Isinya kemarahan Hitler. Hitler menuangkan idenya tentang sebuah ras unggul. Jerman babak belur karena pemimpinya bukan dari ras unggul.Â
Maka dibutuhkan upaya pemurnia ras, agar Jerman bisa sekuat zaman dulu. Era paling ideal menurut Hitler. Itu inti pemikiran Hitler.
Ras unggul tersebut adalah ras Arya, Eropa Utara. Khususnya bangsa Jerman. Cirinya: berambut pirang, mata biru, dan jangkung. Ras mulia ini harus secepatnya mengambil kendali atas Jerman.