Puasa ramadan memberi inspirasi umat manusia sebagai panduan bertingkah laku: hubungannya dengan dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan dan Allah SWT.Â
Dengan berpuasa, secara harfiah menahan lapar dan dahaga. Lebih jauh, menahan atau mengendalikan hawa nafsu--menjinakkan ego.
Seyogyanya dalam skala makro puasa seolah memberi intruksi kepada semua manusia untuk melambat: mengerem pergerakan orang. Saat tenang dan diam orang bisa berfikir secara bijak.
Dengan merasakan lapar akan memunculkan empati--mendorong kepedulian ke sesama makhluk hidup lainnya. Sejatinya untuk mendapatkan makanan adalah perjuangan yang tidak mudah bagi makhluk hidup.Â
Banyak orang dan hewan berada pada kondisi kekurangan pangan. Sekarang bisa makan, selanjutnya tidak ada kejelasan bisa makan apa tidak. Sebagaimana yang terjadi pada orang-orang miskin, daerah konflik atau daerah dengan sumber daya alam minim.
Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam. Sebuah pernyataan yang jelas bahwa ritual yang dilakukan berkesinambungan dengan tingkah laku bermasyarakat bahkan lebih jauh mendukung kesejahteraan di ekosistem bumi.
Ada empat manfaat jika puasa ramadan dilakukan dengan kesungguhan:
Keselarasan dengan Alam
Puasa mengajarkan manusia untuk ramah terhadap alam. Sejatinya dengan berpuasa akan banyak sumber daya yang dihemat. Misal; makanan, bahan bakar, atau listrik. Makna kesejahteraan bukan hanya untuk manusia tapi lebih luas, untuk makhluk hidup yang lain juga.Â
Hewan dan tumbuhan juga punya hak untuk tumbuh berkembang. Jika kurang makan, akan menderita. Apakah sudah muncul empati kita saat melihat ayam, kucing, atau sapi saat lapar?