Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Amalan Puasa Ramadhan sebagai Wahana Keselarasan Manusia

6 April 2022   07:42 Diperbarui: 6 April 2022   14:19 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi amalan puasa (Tribun Jakarta/Muhammad Rizky Hidayat)

Puasa ramadan memberi inspirasi umat manusia sebagai panduan bertingkah laku: hubungannya dengan dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan dan Allah SWT. 

Dengan berpuasa, secara harfiah menahan lapar dan dahaga. Lebih jauh, menahan atau mengendalikan hawa nafsu--menjinakkan ego.

Seyogyanya dalam skala makro puasa seolah memberi intruksi kepada semua manusia untuk melambat: mengerem pergerakan orang. Saat tenang dan diam orang bisa berfikir secara bijak.

Dengan merasakan lapar akan memunculkan empati--mendorong kepedulian ke sesama makhluk hidup lainnya. Sejatinya untuk mendapatkan makanan adalah perjuangan yang tidak mudah bagi makhluk hidup. 

Banyak orang dan hewan berada pada kondisi kekurangan pangan. Sekarang bisa makan, selanjutnya tidak ada kejelasan bisa makan apa tidak. Sebagaimana yang terjadi pada orang-orang miskin, daerah konflik atau daerah dengan sumber daya alam minim.

Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam. Sebuah pernyataan yang jelas bahwa ritual yang dilakukan berkesinambungan dengan tingkah laku bermasyarakat bahkan lebih jauh mendukung kesejahteraan di ekosistem bumi.

Ada empat manfaat jika puasa ramadan dilakukan dengan kesungguhan:

Keselarasan dengan Alam

Puasa mengajarkan manusia untuk ramah terhadap alam. Sejatinya dengan berpuasa akan banyak sumber daya yang dihemat. Misal; makanan, bahan bakar, atau listrik. Makna kesejahteraan bukan hanya untuk manusia tapi lebih luas, untuk makhluk hidup yang lain juga. 

Hewan dan tumbuhan juga punya hak untuk tumbuh berkembang. Jika kurang makan, akan menderita. Apakah sudah muncul empati kita saat melihat ayam, kucing, atau sapi saat lapar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun