Menjadi manusia bergaya hidup ramah lingkungan awalnya merepotkan. Mungkin juga terlihat aneh bagi orang lain. Kita membungkus sampah kita dan membawa pulang, kita hanya memakai pakaian yang bisa dihitung dengan jari, atau kita menolak menggunakan pestisida untuk membunuh serangga.Â
Namun, manusia harus meyakinkan pada diri sendiri, hakekatnya kita di Bumi ini hanya numpang tinggal. Sebagai mana sikap orang yang numpang maka kita harus menjaga agar tempat yang kita tinggali tetap bersih dan nyaman.
Jadikan  gaya hidup selaras alam menjadi kebiasaan. Planet Bumi sedang sakit. Butuh langkah nyata, tindakan terukur yang berdampak pada pengurangan atau pelambatan kehancuran.Â
Kita harus menyadari bahwa kita ini hakekatnya adalah parasit bagi Bumi, dan predator bagi spesies lainnya. Semua makhluk hidup takut dengan keberadaan manusia. Kita telah mengusir harimau, gajah, orang hutan untuk pindah dari rumahnya; dengan membabat hutan dan menggantinya dengan sawit.
Manusia telah memusnahkan banyak serangga dengan pestisida yang digunakan untuk melindungi tanaman pangan. Manusia telah mengeruk bahan bakar fosil untuk dibakar guna menopang kebutuhan energi yang semakin rakus dan tanpa ada kejelasan kapan berakhirnya.
Sampai kapan kita akan selalu berfikir bahwa apa yang kita lakukan itu biasa-biasa saja. Apa yang kita lakukan adalah sebuah tindakan genosida bagi spesies lainnya. Bahkan, bagi keselamatan manusia sendiri. Kalau upaya pencegahan--Net-Zero Emissions--gagal, naiknya suhu tidak bisa dibendung, dan melebihi 2C, maka malapetaka iklim akan semakin ganas. Sudah waktunya untuk berubah. Stop bencana iklim, mulai sekarang, dan kita awali dari kita!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H