Mohon tunggu...
AGUS SJAFARI
AGUS SJAFARI Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN FISIP UNTIRTA, KOLOMNIS, PEMERHATI MASALAH SOSIAL DAN PEMERINTAHAN

Mengajar, menulis, olah raga, dan seni khususnya main guitar dan nyanyi merupakan hoby saya.. topik tentang sosial, politik, dan pemerintahan merupakan favorit saya..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Memanusiakan Lansia Indonesia

13 Juni 2024   06:29 Diperbarui: 16 Juni 2024   17:45 1776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memuliakan Lansia 

Tidak semua lansia yang hanya memanfaatkan hari tuanya dengan hidup yang santai, namun masih banyak lansia yang juga yang mau berpikir kreatif, inovatif dan produktif. Kategori lansia yang demikian itu menganggap bahwa umur tidak menghalangi orang untuk selalu berhenti kreatif dan produktif, mereka ingin betul-betul memanfaatkan waktunya untuk kegiatan yang produktif.

Biasanya lansia pada kategori ini adalah orang-orang yang ketika mudanya adalah para eksekutif yang sudah terbiasa berpikir bisnis dan investatif. Sehingga ketika ada peluang-peluang bisnis atau terdapat peluang yang dapat menghasilkan, maka mereka tetap terdorong untuk terjun dalam kegiatan tersebut meskipun tidak terlalu diforsir.

Beberapa kegiatan bisnis atau usaha yang dapat ditekuni oleh kalangan lansia antara lain bidang kuliner. Beberapa hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat beberapa lansia yang dengan tekun memanfaatkan waktunya untuk berbisnis kuliner yang cukup sukses.

Bagi sebagian lansia yang memiliki aset tanah atau rumah, maka ia dapat memanfaatkan tanah atau rumahnya tersebut untuk membangun rumah kontrakan, sehingga mereka bisa mendapatkan passive income. Artinya masih ada bisnis yang dapat dikembangkan oleh para lansia yang masih mau memanfaatkan waktunya untuk kegiatan yang produktif yang menghasilkan.

Menengok di beberapa negara lain yang peduli terhadap lansia, maka negara dan masyarakat memiliki program untuk memberdayakan para lansia, baik bagi lansia yang masih "produktif" atau pun bagi lansia yang tidak produktif sekalipun. Pemenuhan kebutuhan kesehatan dan ekonomi tetap menjadi prioritas sehingga para lansia dapat melanjutkan masa tuanya dengan sejahtera dan bahagia.

Hal lainnya yang juga perlu dilakukan adalah program-program sosial serta pengembangan mental lansia, sehingga mereka tetap merasa optimis di dalam menatap masa depannya. Program-program penataan mental, sosial, dan spiritual tidak saja melibatkan para lansia semata, melainkan juga melibatkan anggota keluarganya kalau yang masih ada.

Bagi para lansia yang ingin tetap produktif terdapat program-program pelatihan atau upgrading yang diberikan kepada mereka, misalnya pengetahuan bisnis yang sederhana, pemanfaatan aset keluarga, pemanfaatan lahan pertanian dan perkebunan, meskipun kegiatan tersebut dilakukan secara sederhana dan tidak membebani para lansia.

Pada akhirnya masalah lansia ini merupakan masalah kita semuanya dan perlu menjadi perhatian yang serius. Lansia perlu untuk dimuliakan, karena jasanya bagi generasi penerus baik generasi milenial atau para Gen-Z. Menelantarkan lansia sama halnya hak hidup warga negara, semakin banyak lansia yang terlantar maka akan menjadi beban bagi negara.

Oleh karena itu perhatian dari anggota keluarga, masyarakat, komunitas, lembaga sosial dan bisnis serta lembaga negara terhadap lansia merupakan sesuatu yang sangat penting guna membangun masyarakat yang sejahtera, bahagia dan mulia.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun