Mohon tunggu...
Agus Setiawan
Agus Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya seseorang yang mencintai kata-kata

.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Upi dan Gendon Mancing

14 April 2021   12:00 Diperbarui: 14 April 2021   12:24 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Man vector created by jcomp - www.freepik.com

"Jadi gini bro, monster yang dilawan ultraman itu dasarnya kan seperti hewan, ada yang berbentuk ular, kadal, harimau, macem-macem deh, gw mikirnya sih gini, kalau habitat mereka gak diganggu sepertinya mereka gak akan menggangu manusianya deh, mungkin aja manusianya merusak alam sehingga habitat mereka terganggu dan pada akhirnya mereka hanya melindungi wilayah teritori dan habitat mereka aja."

Gendon diam sejenak, kepalanya yang pusing karena belum mendapat hasil memancing, bertambah pusing dengan penjelasan Upi barusan. Tapi kalau dipikir apa yang dijelaskan Upi ada benarnya juga, banyak manusia yang terlalu rakus dan tamak, sehingga sering abai dengan keadaan sekitar, disaat mereka tertimpa masalah akibat ulah mereka sendiri, mereka akan cenderung mencari sesuatu yang dapat mereka salahkan, alih-alih berpikir akar dari masalah itu sendiri.

"Coba deh lu perhatikan, ultraman setiap berantem lawan monster pasti lebih sering di hutan dibanding di kota, iya kan." Ujar Upi melanjutkan penjelasannya.

Upi yang terlihat cukup kenyang membuang sisa ubinya ke sungai yang dimana terdapat umpan Gendon disitu.

"Ups, sorry bro, gw ga sengaja."

"Sialan lu Pi, sini lu jangan lari."

Upi berlari meninggalkan Gendon yang terlihat semakin dongkol karena ulahnya barusan. Pada akhirnya mereka berdua tidak mendapat hasil apapun dari memancing hari itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun