"Bro kok gw sekarang jadi bingung ya." Tanya Upi kepada Gendon yang terlihat sedang fokus dengan alat pancingnya, mereka berdua sedari siang memancing di pinggir sungai.
"Bingung kenapa sih, yang seharusnya bingung itu gw, kenapa setiap mancing sama lu, gw ga pernah dapet ikan." Jawab Gendon kesal.
"Jangan gitu dong bro, ya emang nasib lu aja yang lagi jelek mungkin, kok jadi nyalahin gw sih bro."
"Terus sekarang lu mau nanya apa Pi."
"Santai dong bro, santai aja, tiba-tiba gw kepikiran bro, kira-kira ultraman dan monster yang dia lawan itu sebenarnya siapa yang jahat ya.?" Tanya Upi santai.
"Ya jelas monsternya lah, lagian ngapain juga lu nanya beginian, udah jelas monsternya yang salah." Wajah Gendon memerah, matanya melirik Upi yang terlihat asik makan ubi rebus, bekal yang ia bawa dari rumah. "Lu makan sendirian aja, tawarin kek." Upi hanya cengengesan mendengar Gendon yang mulai marah-marah kepadanya. Gendon kesal karena sudah lebih dari satu jam memancing, tidak ada satupun ikan yang ia dapat, di tambah sikap santai Upi yang terlihat tidak serius menemaninya memancing.
"Kalau gw merasa bukan sepenuhnya monsternya yang salah bro." Sanggah Upi atas jawaban Gendon barusan.
"Terus siapa yang salah kalau begitu, ultraman?"
"Ga juga sih bro, gw malah merasa sebagian besar masalah ada pada manusianya deh bro."
"Lah kok bisa gitu, ngaco aja lu Pi." Tanya Gendon penasaran.
"Jadi gini bro, monster yang dilawan ultraman itu dasarnya kan seperti hewan, ada yang berbentuk ular, kadal, harimau, macem-macem deh, gw mikirnya sih gini, kalau habitat mereka gak diganggu sepertinya mereka gak akan menggangu manusianya deh, mungkin aja manusianya merusak alam sehingga habitat mereka terganggu dan pada akhirnya mereka hanya melindungi wilayah teritori dan habitat mereka aja."
Gendon diam sejenak, kepalanya yang pusing karena belum mendapat hasil memancing, bertambah pusing dengan penjelasan Upi barusan. Tapi kalau dipikir apa yang dijelaskan Upi ada benarnya juga, banyak manusia yang terlalu rakus dan tamak, sehingga sering abai dengan keadaan sekitar, disaat mereka tertimpa masalah akibat ulah mereka sendiri, mereka akan cenderung mencari sesuatu yang dapat mereka salahkan, alih-alih berpikir akar dari masalah itu sendiri.
"Coba deh lu perhatikan, ultraman setiap berantem lawan monster pasti lebih sering di hutan dibanding di kota, iya kan." Ujar Upi melanjutkan penjelasannya.
Upi yang terlihat cukup kenyang membuang sisa ubinya ke sungai yang dimana terdapat umpan Gendon disitu.
"Ups, sorry bro, gw ga sengaja."
"Sialan lu Pi, sini lu jangan lari."
Upi berlari meninggalkan Gendon yang terlihat semakin dongkol karena ulahnya barusan. Pada akhirnya mereka berdua tidak mendapat hasil apapun dari memancing hari itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H