Dihuni Jin dan Makhluk Gaib
Berembus kisah, ukuran buah-buahan dan makanan di Kota Gaib Saranjana memang tak lazim atau raksasa. Meskipun tataruang kota gaib ini serba moderen, namun terdapat sebagian penduduknya yang masih bermata pencaharian sebagai petani. Kemudian pemukimannya pun tertata apik, dengan deretan taman-taman dengan aneka macam bunga warna-warni yang menghias di sepanjang jalan.
Penduduk di kota ini dikisahkan hidup dalam suasana damai, tenteram, rukun, gemah ripah loh jinawi. Sistem pemerintahannya menganut sistem kerajaan atau monarkhi yang dibatasi dengan undang-undang.
Seorang penduduk yang tinggal di daerah Lontar, Kotabaru, pernah berkisah bahwa saat malam tiba, dia selalu mendengar suara-suara kendaraan yang begitu ramai berlalu-lalang di depan rumahnya.Â
Namun ketika pintu depan rumah dibuka, dia tidak menemukan  mobil-mobil tersebut. Dia kemudian meyakini bahwa suara-suara itu berasal dari aktivitas penduduk Kota Gaib Saranjana.
Beberapa orang yang tinggal di Teluk Tamiang juga mengisahkan bagaimana kerabatnya hilang begitu saja. Setelah ditelusuri melalui penerawangan "orang pintar", kerabat mereka itu hingga kini masih tinggal di kota gaib tersebut.
Menurut mitos yang beredar di kalangan masyarakat setempat, kota gaib tersebut dihuni sebangsa jin. Ada pula yang menyebutkan bahwa Kota Saranjana dihuni oleh orang-orang Bulian, mereka mempunyai fisik seperti halnya manusia biasa; hanya saja mereka "halimun" (tak kasat mata).
Bahkan ada cerita yang menyebutkan sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Laut mendapati pemandangan aktivitas manusia di antara gedung pencakar langit di Kota Saranjana. Karena penasaran, rombongan wisatawan itu kemudian mendekati lokasi tersebut. Namun anehnya pemandangan fantastis tersebut kemudian lenyap dari pandangan!
Ada yang memercayai Kota Gaib Saranjana sebenarnya berada di Teluk Tamiang. Anggapan itu muncul setelah beredar kisah orang-orang yang pernah ditarik masuk ke alam Saranjana, saat mereka sedang berkeliling di teluk itu.
Hal mistis lain yang dikisahkan adalah para penghuni kota gaib ini memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari manusia kebanyakan. Para penghuni Kota Saranjana dapat dikenali dari ciri-ciri mereka yang tidak memiliki dua garis di antara bibir dan hidungnya.