Mohon tunggu...
Agung Wredho
Agung Wredho Mohon Tunggu... karyawan swasta -

My goal become good citizens

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Partisipasi Atasi Krisis Air Bersih

15 Agustus 2015   17:00 Diperbarui: 15 Agustus 2015   17:00 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberdaan bendungan di mata air Sumber Maron untuk keperluan PLTMH juga memberikan dampak ekonomi kepada warga di sekitar. Sumber Maron telah menjadi kawasan wisata edukasi yang menawarkan cara mengonservasi mata air.

Di kawasan tersebut terdapat areal untuk pemandian umum atau tempat bermain air bagi wisatawan. Potensi ini dimanfaatkan warga sekitar untuk menjual pakaian renang, menyewakan jasa ban untuk mengapung di air. Baru-baru ini juga telah dibangun fasilitas bermain seperti wahana tubing dan flying fox.

Warga juga mendirikan warung-warung makanan dan lahan parkir yang luas. Namun sayangnya, keberdaan warung dan tempat parkir masih belum tertata dengan baik sehingga terkesan semrawut.

“Keberadaan warung-warung yang belum tertata dengan baik ini menjadi tantangan bagi kami sebagai pengelola kawasan,” kata Sayid yang juga menjabat sebagai ketua Badan Pengelola Sarana Air Bersih & Sanitasi (BPSAB&S) Sumber Maron.

Dengan demikian, konservasi bukan berarti melindungi dengan membiarkan tumbuhan-tumbuhan berkembang alami tanpa campur tangan manusia, tapi harus tetap dilestarikan/dilindungi (save), dimanfaatkan (use), dan terus diteliti (study).

Dengan demikan, makna wisata edukasi Sumber Maron adalah kosep pariwisata altenatif yang mengedepankan nilai-nilai alam, sosial, dan masyarakat yang memungkinkan adanya interaksi saling menguntungkan antar para pelakunya.

Pasalnya, mata air Sumber Maron yang terawat dapat memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat. Pun Sumber Maron dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan yang menelitinya. Agung Wredho

 Keterangan Gambar: Mikro Hidro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun