Saya tahu betul bahwa Anda bersimpati kepada bapak guru yang ditinju wali murid.
Tapi..
Apakah Anda harus menunjukkan simpati dengan cara membully?
Saya pun bersimpati. Jika pak guru itu adalah ayah saya sendiri, tentu saya tidak akan terima. Tapi tidak, saya tidak akan menunjukkan rasa prihatin saya dengan terus membully pelakunya.
Saya ingin bertanya,
Seberapa tinggi kualitas Anda untuk bisa menahan diri? Seberapa kuat Anda bisa mengerem sejenak hasrat untuk membully?
Kita tidak tahu latar belakang masalah yang mereka hadapi, mengapa malah ikut memperkeruh situasi?
Kalau belum punya solusi, minimal jangan bikin POLUSI.
Si anak berkata kasar, membanting pintu, dan menghina guru.
Guru kehilangan kendali karena merasa dipermalukan di depan muridnya, akhirnya menampar anak itu.
Si anak tidak terima, masih dengan emosi yang belum stabil,