Lalu mengapa ikhlas banyak dikaitkan dengan terwujudnya impian?
Ini adalah utak-atik-gatuk atau mencocok-cocokkan yang sekiranya dapat dihubungkan. Kalau kita lihat bahwa ikhlas adalah kondisi yang selalu merasakan saat ini, sekarang, disini, seperti ini, lalu apa yang anda pikirkan dengan impian anda?
Apapun yang muncul dalam kehidupan anda, apapun yang hadir dalam kehidupan anda, saat itulah terima dengan ikhlas (menyadari saat ini, sekarang, disini, seperti ini) demikian anda saat itu terhubung dengan consciousness.
Bila Ikhlas adalah kondisi present time, maka semakin jelas bahwa kata ikhlas berbeda maknanya dengan rela dan juga dengan pasrah.
Saya berikan contoh kalimat:
Saat itu anda rela melepas sejumlah uang dengan harapan akan mendapatkan keuntungan nantinya. Lalu saat anda tidak mendapatkan keuntungan yang diharapkan, anda hanya bisa pasrah dengan keadaan tersebut.
Dalam kalimat diatas, anda bisa rela dan pasrah tanpa ikhlas. Artinya saat anda melakukan tindakan rela dan tindakan pasrah, saat itu anda tidak menyadari present time, anda tidak berada dalam kondisi saat ini, disini, sekarang.
Lalu apakah seseorang yang berdoa (doa identik dengan meminta – secara umum) – meminta diberikan rejeki, diberikan kesehatan, diberikan berkah, diberikan ini dan itu. Doa yang isinya permintaan jelas bukan menyadari kondisi present time. Karena permintaan lahir dari logika atas hidup yang dijalani.
Doa yang isinya bersyukur, mensyukuri apapun yang ada saat ini, adalah kondisi ikhlas. Karena bersyukur adalah ungkapan untuk menikmati saat ini, disini, sekarang.
Jadi, saat anda menyadari kondisi saat ini, kondisi ‘present time’ maka apa yang anda inginkan dengan impian anda? Kondisi saat ini, disini, sekarang, adalah kondisi tanpa masa lalu dan tanpa masa depan. Menikmati setiap momen kehidupan dengan spontan. Kehidupan hadir menyenangkan ya oke, kehidupan hadir menyedihkan ya oke.
Apakah kita tidak boleh mempunyai impian? Oh tentu boleh saja. Karena harapan atau impian adalah sesuatu yang menggerakkan kehidupan berjalan ke depan. Buatlah impian anda, tentukan goal anda. Kemudian jalani tindakan atau usaha-usaha anda dengan maksimal yang mengarahkan terwujudnya impian tersebut. Dalam upaya yang ada, setiap momennya, silahkan nikmati ‘present time’ yang ada, nikmati masa kini, saat ini, sekarang, yang hadir.