Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menembus Kabut

3 Juni 2020   06:55 Diperbarui: 3 Juni 2020   07:12 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jarak pandang mulai terbatas.. 

Tuk melihatmu.. Tak sampai ku melempar batu kerasnya hatimu.. 

Yang  dalam diam.. Tak mampu ku tanya lagi.. 

Tapi tuk tetap bergulat dengan keadaan.. 

Menatap mengarungi hitamnya aspal kota ini.. 

Menembus kabut pagi kota ini.. 

Tuk hancurkan kemalasan diri.. 

Walau tetap di rumah saja.. 

Tetap ku kayuh sepedaku.. 

Dari jalan yang lurus berbatu tajamnya zaman.. 

Naik dan turunnya situasi yang sulit dan tak menentu... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun