Jarak pandang mulai terbatas..
Tuk melihatmu.. Tak sampai ku melempar batu kerasnya hatimu..
Yang dalam diam.. Tak mampu ku tanya lagi..
Tapi tuk tetap bergulat dengan keadaan..
Menatap mengarungi hitamnya aspal kota ini..
Menembus kabut pagi kota ini..
Tuk hancurkan kemalasan diri..
Walau tetap di rumah saja..
Tetap ku kayuh sepedaku..
Dari jalan yang lurus berbatu tajamnya zaman..
Naik dan turunnya situasi yang sulit dan tak menentu...