Saat didepan sebuah warung dengan iba.. Pedagang itu.. Memberinya sebungkus nasi dan minuman
Berjalan lagi.. Dengan tertawa riang bergurau entah dengan siapa..
Sakitnya sudah cukup lama.. Ketika kami harus mengunjungi tapi menyerah hanya mendoakannya..
Tak pernah sakit meski tak pernah mencuci tangannya..
Sempat menangis saat tak di beri oleh para pedagang kaki lima
Sempat menangis saat teringat orang tuanya telah tiada
Meninggal setelah tersengat listrik bersama neneknya
Saat itu ku ikut melayat.. Bersama warga sekampung
Dan sempat pingsan...
Ku ingat betul saat itu dia masih bekerja di Surabaya
Saat di PHK sakit jiwanya mulai kambuh..