Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Kaki yang Terbasuh

11 April 2020   09:02 Diperbarui: 11 April 2020   09:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kaki yang terbasuh

Sekitar setahun lalu ..

Saat kamis putih...sesaat dalam kemeriahan ..

Kami melangkah bersama Imam dan petugas yang berjalan dengan khidmat..

Menuju AltarMu.. bersama ratusan umat..yang hadir dari berbagai kota di Indonesia

Kembali pulang..bersama keluarganya.. sejenak hatiku tertegun bahagianya mereka..

Dengan kasih setiaMu ya Bapa..

Misa berlangsung.. dengan khidmat..

Semua hening setelah  kemulian berlangsung..

Duduk dengan menghayati perjamuanMu yang kudus ..

keteladananMu  meresap dalam diri kami yang mengikuti perjamuanMu

kerendahan hatiMu terpancar ...

saat melalui Imam membasuh kami peraga rasul yang bertugas

bukan sekedar bertugas penghayatan iman kami ... terketuk saat Imam membasuh kakiku

kakiku yang bersih? Dari rumah kami masing-masing..

tapi sepanjang perjalanan tadi tentu kotor dengan debu..

percikan air kotor di kaki selesai hujan deras sore tadi...

bahasa kasihMu terwujud dalam pembasuhan kaki saat itu..

seolah Kau yang membasuh sendiri... pelayananMu terhadap sesama yang miskin, sakit, terasingkan, dan tersingkir

saat ini seperti mereka para medis yang berjuang untuk sesame yang terkena COVID19

pengorbananMu di awal saat itu,

awal penghiatan muridMu saat di taman Getsemani,...

permulaan kekerasan fisikMu terjadi..

dalam  perjamuanMu makan bersama dan minum bersama yang terakhir kali

berjumpa dengan semua muridMu..menjadi satu..rangkaian utuh...

kaki yang terbasuh mengingatkan kami untuk melayani sesama..yang menderita,terasingkan

kaki terbasuh wujud pengorbanan kami yang kadang harus menanggalkan ego dan kekarasan hati..yang tak peduli pada sesama..

kaki terbasuh..membuat kami untuk berjaga saat tuguran....dan menghayati..

Engkau sungguh manusia..sisi kemanusiaanMu yang mengawali sengsaraNya di kayu salib..

Kaki yang terbasuh wujud akan kepasrahanMu kepada Bapa di taman getsemani..menghadapi ketidakadilan...dan menyerahkan diri

Tahun ini kami merenungkanya dalam suasana yang berbeda..

Kenangan peristiwa itu kami hayati dalam media yang lain..

Kami bisa misa di Gereja Katolik manapun.. dalam bentuk streaming..dan  tayangan TV

 Sungguh besar kasihMu Bapa... atas kerinduan kami di tengah pendemi COVID19 ini

Terimakasih Bapa.. berkat KasihMu sesama... kami berjuang untuk menayangkan agar kerinduan kami ..

Tersampaikan dengan sungguh dan sepenuh hati bersama saudara seiman yang lain..

NGAWI,11 APRIL 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun