Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Kaki yang Terbasuh

11 April 2020   09:02 Diperbarui: 11 April 2020   09:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

permulaan kekerasan fisikMu terjadi..

dalam  perjamuanMu makan bersama dan minum bersama yang terakhir kali

berjumpa dengan semua muridMu..menjadi satu..rangkaian utuh...

kaki yang terbasuh mengingatkan kami untuk melayani sesama..yang menderita,terasingkan

kaki terbasuh wujud pengorbanan kami yang kadang harus menanggalkan ego dan kekarasan hati..yang tak peduli pada sesama..

kaki terbasuh..membuat kami untuk berjaga saat tuguran....dan menghayati..

Engkau sungguh manusia..sisi kemanusiaanMu yang mengawali sengsaraNya di kayu salib..

Kaki yang terbasuh wujud akan kepasrahanMu kepada Bapa di taman getsemani..menghadapi ketidakadilan...dan menyerahkan diri

Tahun ini kami merenungkanya dalam suasana yang berbeda..

Kenangan peristiwa itu kami hayati dalam media yang lain..

Kami bisa misa di Gereja Katolik manapun.. dalam bentuk streaming..dan  tayangan TV

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun