Memang tekanan pandemi semakin meningkat akhir-akhir ini. Namun di luar kabar buruk yang terus mendera, berbagai berita baik juga terus bertambah.
Seiring pemberlakuan PPKM, perlahan-lahan aktivitas warga menurun dan bansos mulai didistribusikan. Dari negara-negara sahabat sejumlah bantuan telah dikirim, mulai dari vaksin, obat-obatan, peralatan medis, hingga konsentrator oksigen.
Ada pula kabar dari Kemenkes menyangkut persoalan tenaga medis dan nakes.
Saat ini pemerintah sedang menggalang dokter  fresh graduate untuk langsung terlibat menangani Covid-19. Tenaga perawat dari berbagai sekolah tinggi pun segera dilibatkan. Kita berharap apa yang  sedang dilakukan dapat segera membalikkan keadaan.
Apa yang dikatakan Muhadjir soal darurat perang  perlu diklarifikasi mengingat jabatan yang disandang dan menyangkut tertib penggunaan istilah. Selain itu, pernyataan yang tidak tepat dikhawatirkan menyebabkan salah interpretasi di lapangan. Aparat yang melaksanakan tindakan penertiban warga  secara langsung jangan sampai terjebak represi berlebihan.
Apabila dibandingkan dengan gelombang lonjakan kasus sebelumnya, saat ini memang kondisi kita jauh dari baik-baik saja. Namun di sisi lain masih banyak sumber daya yang belum efektif digunakan.
Sebagai contoh yaitu di jajaran Kemensos masih ditemukan ASN yang kurang responsif mengantisipasi dampak pandemi. Hal itu sempay ditemukan Mensos Risma dalam sidaknya di Bandung beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Risma juga menemukan data bansos yang tidak akurat. Hal tersebut tidak saja memberatkan keuangan negara tetapi juga warga yang berhak menerima karena ada potensi bansos salah sasaran.
Aspek manajerial ini yang seharusnya mendapat perhatian Muhadjir. Â Bagaimana seluruh komponen PNS dan ASN bisa optimal memanfaatkan sumber daya untuk melawan pandemi.
Selain  pegawai pemerintah yang berada di ruang lingkup Menko PMK, peran kepala daerah juga bisa lebih dioptimalkan.