Kepercayaan diri CR7 sebagai individu --dan persepsi publik-- berkorelasi dengan prestasi tim. Ketika tim kalah secara beruntun maka publik langsung melirik faktor U dan lalu terlontarlah pertanyaan 'kapan pensiun?'.
Dalam lingkup Timnas Portugal, faktor eksternal (di luar dirinya) yang berupa materi pemain timnas akan berpengaruh secara kumulatif dalam kompetisi Piala Dunia dan laga internasional lainnya. Juga pada level klub yaitu Juventus yang sedang dibelanya saat ini. Keseluruhan aspek tim --termasuk motivasi atau mental bertanding masing-masing pemain-- akan menentukan raihan prestasi Juventus.
Lantas, jika faktor individu ini hanyalah elemen kecil dari totalitas performa sebuah tim bagaimana dengan kasus Valentino Rossi yang notabene bertarung secara individu sebagai pabalap?
Meskipun Rossi bermain secara individu tetapi ia juga tergantung pada performa mesin motor yang ditungganginya. Kompetisi Rossi melawan pebalap lain melibatkan tim dari berbagai merk motor yang ada di balik persaingan MotoGP Â di lintasan arena balap. Ketika The Doctor gagal naik podium hal itu berarti kegagalan performa motor dengan derajat kontribusi sekian persen.
Demikian tadi jika analisis Medawar kita terapkan pada Ronaldo dan Rossi. Jika penuaan tidak berpengaruh terhadap performa atau prestasi mereka, akan ada faktor lain yang akan memaksa mereka turun panggung pada saatnya nanti.
Tentang peribahasa tua-tua  Colocasia esculenta, semakin tua semakin digdaya, apakah masih layak dipertahankan? Tentu saja masih, di bidang lain dan termasuk juga di dunia olahraga dengan batasan rentang waktu tertentu.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H