Secara nasional pemerintah dan ulama juga sudah melakukan langkah-langkah antisipasi.
Setelah kegiatan keagamaan yang berupa kerumunan massa  --seperti salat Jumat-- dihentikan sementara, Presiden Jokowi juga sudah memberlakukan larangan mudik terkait perayaan Idul Fitri. Selain itu, MUI (Majelis Ulama Indonesia) bersepakat untuk tidak mengadakan salat Id di lapangan seperti biasa jika wabah masih berlangsung (kompas.com, 07/04/2020).
Dengan larangan mudik dan tanpa salat raya berjamaah otomatis perayaan lebaran tahun ini menjadi sangat terasa sunyi. Sanak famili dan kerabat tidak bisa berkumpul, tetangga dekat juga tidak akan berkunjung sedekat ketika lebaran berlangsung tanpa adanya wabah.
Walaupun pahit, umat Islam pada umumnya dapat menerima dengan pembatasan tersebut meski mungkin ada segelintir yang masih keras kepala.
Dengan kondisi  darurat dan pengorbanan anggota masyrakat yang lain maka langkah Said Iqbal menuntut untuk tetap aksi adalah sesuatu yang sangat arogan. Pihak kepolisian yang sudah tegas tidak memberi izin demo May Day harus kita apresiasi. Mengistimewakan Hari Buruh di atas perayaan hari besar Islam yaitu Idul Fitri hanya akan melukai perasaan masyarakat muslim saja.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H