Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Siklus Hoaks Jelang Pemilu, Dalang Masih Misterius

11 Maret 2019   21:00 Diperbarui: 12 Maret 2019   01:25 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Infografis hoaks agama dan politik tahun 2018 (mafindo.or.id).
Infografis hoaks agama dan politik tahun 2018 (mafindo.or.id).
Siklus hidup kemunculan hoaks memiliki kemiripan pola seperti berikut ini:
  • Muncul hoaks viral di media sosial, dilakukan oleh masyarakat biasa.
  • Elite politik atau tokoh mem-blow up seolah-olah minta verifikasi, benarkah seperti itu?
  • Hoaks terkonfirmasi, penyebarnya yang anggota masyarakat biasa ditangkap aparat.
  • Elite politik membantah, menolak terafiliasi dan selamat.
  • Ulang lagi dari langkah pertama.

Selalu seperti itu dari zaman Obor Rakyat dahulu, Saracen, MCA, dan lain-lainnya yang sudah diusut dan diproses di pengadilan.

Sebagai contoh dalam kasus Saracen. 

Jasriadi yang menjadi bos Saracen mengaku bekerja atas inisiatif sendiri.  Afiliasi politiknya juga merupakan pilihan pribadi.

Salah satu klien Saracen, Asma Dewi diketahui menyerahkan uang sebesar Rp 75 juta  kepada kelompok tersebut. Dewi kemudian ditangkap polisi dengan tuduhan menyebarkan kebencian. 

Dewi yang sempat ditahan pihak kepolisian ternyata diketahui memiliki keterkaitan dengan beberapa petinggi Gerindra yang diketahui dari foto yang tersebar di media sosial. 

Namun demikian Fadli Zon tegas menolak dikaitkannya Gerindra  dalam kasus Asma Dewi tersebut. Bahkan Fadli Zon dengan tegas meminta pihak kepolisian untuk mengusut sampai tuntas kasus Dewi. Peristiwa itu terjadi pertengahan September 2017.

Dalam setahun berikutnya ada perubahan yang cukup signifikan. September 2018 Asma Dewi menjadi Caleg  Dapil DKI 2 dari Gerindra! 

Menurut Syarif, Wakil DPD Gerindra DKI, masa lalu Dewi tidak dipersoalkan partainya. Bahkan dikatakan Dewi adalah korban kriminalisasi.

Kasus terbaru yang sedang berjalan adalah teridentifikasinya pemilik akun @opposite6890  terkait isu aplikasi Shambar  yang mendiskreditkan Polri sebagai buzzer dalam pemilu.

Isu aplikasi Shambar ini pernah disamber oleh Mustafa Nahrawardaya dan juga diangkat Andi Arief. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun