Tembakau adalah tumbuhan penghasil berbagai macam senyawa yang dapat melindungi dirinya dari serangga dan hewan herbivora. Salah satu zat yang dimiliki tumbuhan tembakau adalah nikotin, dimanfaatkan manusia sebagai bahan dalam pembuatan rokok.
Jika nikotin dianggap merusak kesehatan, peptida NaD1 justru diharapkan dapat membantu manusia untuk menaklukkan berbagai superbugs yang kebal antibiotik.
Tim peneliti yang dipimpin Dr. Mark Hulett dan Dr. Marc Kvansakul menggunakan fasilitas Australian synchrotron untuk mengamati bagaimana protein defensin NaD1 bekerja membidik dan merusak lapisan luar  sel fungi patogen.
Cara peptida NaD1 menghancurkan fungi patogen berbeda dengan antibiotik lain.
Protein kecil itu melubangi struktur luar pelindung sel jamur yang mirip parasut, merobeknya sehingga isi sel pecah karena tekanan dari dalam (turgor sel).
Hal ini menarik perhatian peneliti dan berharap dapat menerapkannya untuk membasmi penyakit infektif lainnya termasuk virus Zika, Dengue, HIV, dan Murray River Encephalities.
Sebelumnya, pada tahun 2014 Hulett dan Kvansakul juga menemukan bahwa NaD1 efektif dalam membunuh sel kanker.
Apakah antibiotik baru dari susu platipus dan bunga tembakau akan menjadi kenyataan, semoga saja demikian. Sebelum era pasca-antibiotik datang, sementara kita belum siap.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H