“Sarah, apakah sudah punya pacar belum ? tanyaku lagi tanpa menghiraukan temanku yang lain.
Sambil tertawa Sarah menjawab” belum"
Kemudian aku pun semakin semangat, “ Sudah ama aku saja ya “ timpalku.
“ Bisa aja, kamu Rano” sambil tersenyum.
Sejak pertemuan itu, aku langsung meminta nomor teleponnya agar pertemuan ini bisa berlanjut lagi. Setelah satu jam pertemuan reuni SMA di Blok M akhirnya selesai, aku dan Sarah akhirnya berpisah.
Setelah tiga hari, semenjak pertemuan itu, aku telpon Sarah, tetapi berkali-kali tidak diangkat. Aku telpon selama 3 hari berturut-turut, namun tidak ada jawaban sama sekali. Akhirnya aku pun berkata dengan diri sendiri “ Kalau memang jodoh ya insya Allah jadi, tapi kalau nggak jodoh ya pasti nggak jadi “. Sekedar untuk menghibur diri saja. Semenjak itu pula aku sudah tidak mau menghubungi Sarah lagi, hingga seminggu berikutnya ada telpon yang masuk.
“Assalamu Alaikum, Rano, gimana sehat?"tanya Sarah dengan suara yang lembut
“Wa alaikum salam, sehat Sarah, kok lama nggak bisa tersambung ya” jawabku
“Iya, lagi banyak kerjaan,"jawabnya.
“ Oo iya, Sarah, yuk kita ketemuan yuks,” ajakku untuk bertemu.
“ Nggak bisa, Rano. Paling bisa pulang kantor,”