" Rani, kamu saya jodohkan dengan pak Anto ya?" Â tanya pak Abdi.
" Nggak mau pak. Apaan main jodoh-jodohan segala," jawab Rani menolak  keinginan bapaknya.
Dengan segala upaya dari pak Abdi, akhirnya Rani mau menikah dengan pak Anto.
Berawal cinta terpaksa, Rani akhirnya menerima cinta pak Anto. Mereka memulai kehidupan dengan berat sampai akhirnya kehidupan mereka bahagia.
Kehidupan mereka serba cukup. Tak ada yang kurang dari segi materi. Hanya satu yang belum didapat yaitu belum hadirnya si buah hati.
" Nak Anto dan Rani, kalau sampai tahun depan belum ada anak. Kalian cerai saja."pinta pak Abdi yang tak sabar ingin menimang cucu.
"Mengapa begitu abah. Kita sudah  berusaha. Namun Allah belum memberikan momongan," jawab Anto.
Rani hanya terdiam. Bingung antara cinta dengan Anto. Namun orang tuanya bersikeras dengan keinginannya.
Inilah sekelumit dari cerita kehidupan, hanya karena belum hadirnya sang buah hati menjadi perantara untuk berpisah. Pak Abdi dan keluarga tidak melihat bagaimana perjuangan anaknya. Hanya dua pilihan adanya cucu atau anaknya harus bercerai. Hal ini akan ada di masyarakat kita. Bagaimana tanggapan pembaca yang budiman, tolong beri pendapat di kolom komentar.
Tangsel/31 Agustus 2022
Agung Pramono