Sedangkan Anita bekerja sebagai staff accounting sebuah perusahaan ternama di Jakarta juga. Ternyata cinta datang di saat yang tepat, saat dirinya lagi sendiri. Anita yang tak sengaja dikenalnya mau menerima cintanya.
“Mas Arya, orang tuaku menanyakan kapan main kerumah untuk melamarku?” Tanya Anita saat mereka bertemu untuk mengisi malam Minggu.
“Tenang sudah aku persiapkan,” jawab Arya dengan lugasnya.
Sebulan semenjak pertemuan itu akhirnya Arya melamar Anita untuk dijadikan istrinya. Waktu dan tanggal pernikahan juga sudah ditetapkan yaitu 6 bulan kemudian.
***
Waktu dan tanggal yang ditentukan untuk melangsungkan pernikahan tinggal sebulan lagi. Entah mengapa mendekati hari pernikahan hubungan Arya dan Anita malah merenggang. Intensitas pertemuan semakin jarang bertemu. Bahkan terakhir Anita menunjukkan gelagat yang aneh.
“Anita, nanti kita pulang bersama ya pas hari pernikahan?” Tanya Arya.
“Gimana ya mas, kerjaanku banyak. Bosku belum memberikan ijin cuti.” Jawabnya.
“Kok begitu, kita kan mau menikah Anita!” seru Arya.
“Iya mas, tapi bagaimana lagi ya. Pekerjaanku banyak. Coba mas Arya mengerti,” jelas Anita.
Maka pertemuan terakhir tersebut tidak menemukan kata sepakat diantara mereka. Padahal keduanya mau menikah.