Dan akhirnya, ia menutup dengan perenungan, "Seperti halnya peradaban, hidup juga berputar. Segala yang lahir, tumbuh, mencapai puncaknya, lalu perlahan tenggelam kembali. Kekuasaan, seperti manusia, melalui siklus---lahir, dewasa, lalu mati, tertelan oleh waktu."
Selesai sudah Raz membacakan teksnya, sudah mulai lega dirinya.
"Iya Raz, silahkan duduk kembali, tepuk tangan untuk Raz," Raz kembali ke tempat duduk disambut dengan tepuk tangan meriah dari teman temannya.Â
"Alhamdulillah, akhirnya sudah....," Pikir Raz dengan tenang.
Raz lega sekali setelah presentasi, tapi lain itu ia juga sangat serius membacakan teksnya tadi, walaupun ada beberapa tokoh yang ia sebut, ia hanya menjelaskan Ibnu Khaldun saja. Raz berprinsip minimal teman-teman satu kelas tau bahwa ilmuwan muslim tersebut juga menyumbangkan pemikirannya dalam ilmu psikologi. Karena sejauh ini dalam buku sekolah hanya seputar Sigmund Freud dan Carl Jung, Raz juga ingin memperkenalkan ilmuwan muslim dalam bidang psikologi. Agar ada perbandingan apa saja pemikiran dari setiap tokoh itu dan bagaimana kesinambungannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI