"Aku Maya, mahasiswa psikologi juga. Aku dengar kamu banyak tahu tentang psikologi klinis. Aku sedang mencari seseorang untuk berdiskusi."
Zan merasa senang. Akhirnya, ada seseorang yang berbagi minat yang sama. Mereka mulai berdiskusi tentang berbagai topik, dari teori psikoanalisis Freud hingga pendekatan perilaku.
Bab 7: Langkah Baru
Dengan semangat baru, Zan dan Maya mulai mengadakan sesi diskusi rutin. Mereka juga melakukan penelitian kecil tentang perilaku mahasiswa di kampus, menggunakan metode observasi ilmiah dan wawancara.
"Kita bisa belajar banyak dari mereka," kata Maya suatu hari. "Setiap individu unik dan memiliki cerita yang berbeda."
Zan setuju. "Betul. Dan dengan memahami mereka, kita bisa membantu mereka lebih baik."
Bab 8: Penemuan Diri
Melalui diskusi dan penelitian, Zan mulai memahami lebih banyak tentang dirinya sendiri. Dia belajar bahwa menjadi introvert bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang memungkinkan dia untuk merenung dan memahami dunia dengan cara yang berbeda.
Zan dan Maya akhirnya mempresentasikan hasil penelitian mereka di sebuah seminar kampus. "Psikologi membantu kita memahami manusia, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks," kata Zan dalam presentasinya.
Bab 9: Mimpi dan Harapan
Setelah seminar, Zan duduk sendirian di tepi danau kampus. Dia melihat pantulan dirinya di air dan tersenyum. "Perjalanan ini baru permulaan," pikirnya.