Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Drama Wifi, Air, dan Menteri

22 Januari 2025   10:06 Diperbarui: 22 Januari 2025   10:30 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wah, ada unjuk rasa pegawai yang kompak di kantor istana menteri.|Image: pngtree.com

Para pegawai mulai bergunjing, "Mungkin kerannya protes, Pak Menteri kan jarang basah."

Rakyat yang Tertindas

Tak cukup dengan WiFi dan air, Raja Sabodo juga dikenal gemar merombak struktur kerajaan. Pegawai dipecat seperti mengganti baterai remote. Kabarnya, istrinya turut menjadi "penasihat kebijakan".

"Bapak mau jadi pemimpin atau host acara masak? Kok semua disetir?" celetuk salah satu pegawai, tentu saja di grup anonim.

Yang paling ironis adalah ketika seorang pegawai senior, Bu Nian, dipecat hanya karena tidak tahu cara mengganti meja dengan level "sesuai kehormatan istri menteri" yang konon cemburuan. "Meja ini terlalu rendah, seperti merendahkan martabat keluarga saya!" ujar Ibu Menteri.

Bu Nian pun bergumam, "Saya pegawai negeri, bukan konsultan interior..."

 "Attitude ibu menteri ini juga disayangkan. Kalau bicara itu kasar. Coba kalau bicara halus, kan semua jadi mulus dan bagus", ungkapnya ke wartawan yang bersemangat mengejar isu ini.

Alhasil, tak kuat menahan beban kehidupan, mungkin juga beban utang, dan beban kerjaan, maka mereka pun kompak demo berjamaah. Lalu, bertebaranlah banyak ucapan. Ucapannya berupa karangan bunga dan spanduk terpasang di pagar depan Kantor Menteri Teknologi Kecanggihan. "'Pak Presiden, Selamatkan Kami dari Ketidakbahagiaan. Kami butuh Menteri Ramah Bukan Menteri Pemarah, Suka Berkelakar dan Hebat, Bukan Suka Main Tampar dan Pecat'

Terbentang pula dua spanduk bertuliskan: 'Kami Pegawai Hebat, Dibayar oleh Negara Kuat, Bekerja untuk Negara Hebat, Bukan Selalu Diancam dan Main Pecat' dan 'Institusi Negara Bukan Selera Seperti Emosi Jiwa'.

Massa yang hadir menyuarakan keluhan terkait dugaan arogansi Menteri Rasa Raja dan keluarganya yang dianggap mencampuri urusan kementerian.

Filosofi Air dan WiFi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun