Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kenapa Soft Skills Tak Lagi Cukup? Saatnya Beralih ke Future Skills!

22 Januari 2025   08:47 Diperbarui: 21 Januari 2025   23:34 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meski ada persamaannya, namun perbedaannya justru lebih dibutuhkan di masa depan|Image: dokpri

Meskipun soft skills penting untuk menciptakan budaya kerja yang harmonis, future skills memberikan keunggulan kompetitif di era teknologi ini.

Elemen Utama Future Skills

1. Literasi digital. Memahami dan memanfaatkan teknologi digital adalah fondasi utama dari future skills. Sebuah studi McKinsey menunjukkan bahwa pekerja dengan literasi digital yang tinggi 40% lebih produktif dibandingkan dengan yang tidak memilikinya.
2. Pemikiran kritis dan pemecahan masalah kompleks. Di tengah arus informasi yang melimpah, kemampuan untuk menganalisis data dan mengambil keputusan yang tepat menjadi sangat krusial.
3. Kreativitas dan inovasi. Mesin mungkin mampu menggantikan pekerjaan rutin, tetapi kreativitas manusia tetap menjadi pembeda utama. Perusahaan seperti Tesla berhasil menciptakan inovasi disruptif karena mengedepankan kreativitas dalam setiap lini bisnisnya.
4. Kecakapan teknologi tinggi. Kemampuan seperti kecerdasan buatan, analitik data, dan machine learning menjadi persyaratan utama di berbagai industri.

Strategi Menguasai Future Skills

1. Belajar secara berkelanjutan. Mengikuti pelatihan dan kursus online seperti yang ditawarkan oleh Coursera atau edX adalah langkah awal yang efektif. Banyak perusahaan besar, termasuk IBM, memberikan subsidi pelatihan untuk karyawan guna memastikan mereka siap menghadapi perubahan.
2. Beradaptasi dengan teknologi. Jangan takut mencoba teknologi baru. Mulailah dengan mempelajari perangkat lunak analitik sederhana, seperti Excel tingkat lanjut atau Tableau, sebelum melangkah ke platform yang lebih kompleks.
3. Kolaborasi dalam lingkungan multidisiplin. Menguasai future skills bukan hanya soal belajar individu, tetapi juga melibatkan kerja sama lintas disiplin untuk menciptakan solusi inovatif.
4. Belajar dari best practice. Amazon, Google, dan Tesla adalah contoh perusahaan yang telah membangun ekosistem berbasis future skills. Meniru pola mereka, seperti mengedepankan pelatihan internal dan membangun budaya pembelajaran, dapat membantu individu dan organisasi berkembang.

Inspirasi: Cerita Sukses Penerapan Future Skills

Kisah Satya Nadella, CEO Microsoft, adalah salah satu contoh inspiratif. Ketika mengambil alih kepemimpinan pada 2014, ia memperkenalkan pendekatan berbasis future skills, seperti literasi digital dan AI, ke dalam setiap aspek bisnis Microsoft. Hasilnya, perusahaan ini tidak hanya kembali bersaing, tetapi juga menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia.

Kesimpulan

Di era di mana teknologi mendominasi hampir setiap aspek kehidupan, berfokus hanya pada soft skills tidak lagi cukup. Future skills adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif. Bagi individu, menguasai future skills berarti membuka peluang karier baru dan meningkatkan nilai di pasar tenaga kerja. Bagi organisasi, investasi pada pengembangan future skills memastikan kelangsungan dan kesuksesan jangka panjang.

Lupakan sejenak kebergantungan pada soft skills sebagai satu-satunya alat sukses. Saatnya bergerak ke depan, menguasai future skills, dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun