Sebagai contoh, Jack Ma, pendiri Alibaba, terkenal karena kemampuannya menghubungkan bisnis kecil dengan pasar global. Sementara Sundar Pichai di Google sukses menghubungkan berbagai divisi dalam ekosistem Google untuk inovasi bersama.
7. Facilitator – Memfasilitasi Dialog Terbuka
Dialog yang sehat dan konstruktif adalah fondasi kolaborasi yang berhasil. Pemimpin harus mampu menjadi fasilitator yang efektif, memastikan semua suara didengar. Sundar Pichai, CEO Google, dikenal sebagai fasilitator ulung yang mendorong budaya komunikasi terbuka.
8. Challenger – Mengguncang Status Quo
Pemimpin yang berani menantang norma lama dan memecahkan pola pikir usang akan membuka jalan bagi inovasi. Menggugat Status Quo dan pola pikir lama,serta mendorong inovasi. Reed Hastings, pendiri Netflix, adalah contoh bagaimana menantang paradigma lama dalam industri hiburan. Begitu juga Elon Musk dengan SpaceX yang menggugat pandangan tradisional tentang eksplorasi ruang angkasa.
9. Partner – Bergerak Bersama Menuju Tujuan Bersama
Pemimpin yang sukses adalah mereka yang dapat menjadi mitra bagi tim dan pemangku kepentingan.
Karena itu, kemitraan yang efektif memerlukan pemimpin yang tidak hanya memerintah tetapi juga berjalan bersama timnya. Mary Barra, CEO General Motors, menekankan pentingnya kolaborasi antara manajemen dan karyawan dalam transformasi perusahaan. Jacinda Ardern di Selandia Baru yang memimpin dengan empati dan kolaborasi.
10. Storyteller – Menginspirasi Melalui Narasi yang Kuat
Pemimpin yang mampu merangkai narasi yang inspiratif akan lebih mudah mendapatkan dukungan. Menjadi komunikator andal dalam keterampilan komunikasi yang efektif akan memperkuat pengaruh pemimpin. Oprah Winfrey adalah contoh pemimpin yang memanfaatkan kekuatan cerita untuk membangun pengaruh dan mendorong perubahan sosial.
Kesimpulan: Menggabungkan Semua Peran untuk Kepemimpinan Efektif